Jalan Tol Dalam Kota di Depan Trisakti Tidak Bisa Dilewati, Banjir Meluas di Jakarta
Banjir membuat sejumlah ruas jalan di Jakarta tidak bisa diakses kendaraan bermotor. Mobilitas warga terhambat.
Oleh
Neli Triana
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Banjir dilaporkan terjadi merata di Jabodetabek, terutama di Jakarta dan Bekasi. Banjir menggenangi jalan raya dan jalur kereta api. Arus lalu lintas dan mobilitas warga dipastikan terganggu.
Informasi dari TMC Polda Metro Jaya yang diakses melalui akun Twitter resmi menyatakan, pada pukul 08.36, misalnya, terjadi banjir di ruas Jalan Tol Dalam Kota (Grogol). Sementara jalan arteri di depan Trisakti dan Citraland tidak bisa dilintasi kendaraan.
Pada pukul 08.44, ditambahkan informasi pada akun yang sama, terdapat genangan setinggi 40-60 sentimeter (cm) di Km 14,200 Jalan Tol Grogol dan sementara tidak bisa dilintasi semua jenis kendaraan bermotor. Pada sekitar pukul 09.00, diinformasikan kembali bagi pengguna jalan akses ke Bandara Soekarno-Hatta dipersilakan menggunakan Jalan Tol Cawang-Priok-Pluit karena Tol Dalam Kota depan Trisakti banjir di kedua arah.
Selain itu, genangan yang cukup dalam sehingga mobil seperti sedan dikhawatirkan bakal tak bisa melewatinya dilaporkan terjadi di terowongan Kuningan, Jakarta Selatan. Di Kemang, genangan pun menyulitkan pergerakan mobil dan kendaraan bermotor lain.
Sebelumnya, diinformasikan juga bahwa banjir merendam sebagian ruas Jalan Rasuna Said di Jakarta Selatan dan menyebabkan tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.
Kicauan terkini dari TMC Polda Metro Jaya, yaitu "09.14 #Banjir 60 cm di Jl Letjen Suprapto Jakpus. Tidak bisa dilintasi semua jenis ranmor".
Prakiraan BMKG pagi ini, sepanjang hari pertama pada tahun 2020, Rabu (1/1/2020), hujan disertai petir dan angin kencang masih akan terjadi hingga sore dan malam hari nanti. Kondisi serupa diperkirakan masih akan terjadi hingga Jumat (3/1/2020) nanti.
Dari laporan warga yang diterima Kompas, hujan deras terus mengguyur kawasan Bogor sejak semalam hingga pagi ini. Kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan volume air di kawasan hulu Sungai Ciliwung dan ada kemungkinan penggelontoran air dari Puncak ke arah Jakarta dan sekitarnya dalam 6-8 jam ke depan.