Arus Genangan Menyulitkan Penyelamatan Warga di Ciledug Indah
Perumahan Ciledug Indah, Karang Tengah, Tangerang, Banten merupakan salah satu titik terparah banjir di awal tahun ini. Penyelamatan warga di sana terhambat oleh derasnya arus sungai.
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Arus genangan akibat luapan Kali Angke menyulitkan proses evakuasi warga di Perumahan Ciledug Indah, Karang Tengah, Tangerang, Banten. Regu penolong tidak bisa leluasa menyelamatkan warga dari kawasan itu. Sebagian warga belum dapat dievakuasi hingga Kamis (2/1/2020) sore.
Pantauan Kompas hingga sore, arus genangan masih mengalir dari arah Jalan Pedurenan menuju Jalan Duren Villa. Koordinator tim evakuasi dari Badan SAR Nasional, Muhammad Abdullah, menjelaskan, luapan Kali Angke dari Jalan Pedurenan masih akan mengalir ke wilayah yang lebih rendah. Hal tersebut menyebabkan proses evakuasi belum berlangsung optimal.
”Arus genangan itu mengarah ke kawasan yang lebih rendah sehingga kami menghindari rute yang cukup jauh ke lokasi rendah. Untuk ke lokasi yang lebih rendah diperlukan perahu bermotor dan harus melawan arus. Jumlah perahu bermotor dari Basarnas ini terbatas,” ujarnya.
Abdullah mengatakan, proses evakuasi saat ini masih berlangsung dengan prioritas lansia, anak-anak, dan ibu hamil. Masih ada puluhan warga yang menetap di rumah. Sebagian besar dari mereka menunggu dievakuasi.
Sementara warga menunggu proses evakuasi, listrik dan air bersih di lokasi padam sejak Rabu. Ada sebagian warga yang terjebak dan berharap segera dievakuasi sejak Rabu malam.
Salah satu warga yang baru berhasil dievakuasi adalah Suyanto (58). Sejak semalam, ia yang sebenarnya pengguna kursi roda tidak mampu keluar rumah dengan bantuan istrinya. Sementara itu, pintu rumahnya mendadak tidak bisa dibuka karena terendam genangan air.
”Syukurlah tadi ada warga dan petugas evakuasi yang membantu. Saya, istri, dan anak terjebak karena sulit membuka pintu rumah. Akhirnya, gagang pintu sengaja dirusak agar kami bisa keluar,” kata warga RW 010 RT 002 Pedurenan ini.
Menurut catatan posko evakuasi hingga sore ini, Ada sekitar 430 warga di kawasan Ciledug yang dievakuasi. Jumlah tersebut masih menyisakan 41 warga di perumahan Ciledug Indah I, 14 warga perumahan Ciledug Indah II, serta 12 warga Kompleks Duren Village yang belum dievakuasi.
Afrizon (56), warga RW 006 RT 007 Pedurenan, mengatakan, sebagian warga sore ini memaksakan diri keluar rumah karena mulai kehabisan persediaan makanan dan obat. Warga meminta bantuan dari Basarnas untuk keluar dari genangan dan nantinya kembali ke rumah.
”Masih banyak warga yang menetap di rumah karena berpikir kondisi posko evakuasi pasti tidak kondusif. Saya menumpang di perahu evakuasi untuk beli makanan dan obat. Banyak orang di rumah menunggu saya,” katanya.
Terkait hal tersebut, Kepala Badan SAR Jakarta Hendra Sudirman mengatakan, tim Jakarta saat ini fokus mengevakuasi wilayah sekitar Jakarta. Hal ini berbeda dengan evakuasi kemarin yang hanya fokus di Jakarta.
”Badan SAR Jakarta saat ini turut membantu evakuasi di kawasan Jabodetabek. Kami juga dibantu TNI dan kepolisian. Kami dari Basarnas siaga 24 jam di titik lokasi genangan,” ujar Hendra.