logo Kompas.id
UtamaGunung Botak Masih Steril
Iklan

Gunung Botak Masih Steril

Godaan suap pemodal tambang emas liar dialami polisi di lapangan hingga Kepala Polda Maluku. Konsistensi pengawasan menentukan keberlanjutan penutupan lokasi tambang.

Oleh
Frans Pati Herin
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AT9_4VZ0J8GOOr5MwItFPn73uEE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F9ef5af89-f742-457b-a148-0697e326408b_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Tim dari sejumlah kementerian dan lembaga mendatangi bekas tambang emas liar Gunung Botak seperti terlihat pada April 2019. Hingga saat ini, lokasi itu bersih dari petambang liar.

AMBON, KOMPAS— Tambang emas liar di Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku, yang sudah tutup buka hingga 30 kali akhirnya mengalami masa penutupan paling lama dengan pengawasan petugas dari Kepolisian Daerah Maluku selama 439 hari. Inilah periode penutupan terlama tambang emas ilegal terbesar di Indonesia yang beroperasi sejak tahun 2011 itu.

Selama ini, lokasi tambang seluas 250 hektar itu menjadi rebutan petambang liar dan beberapa perusahaan yang mencemari lingkungan. ”Kami akan tetap mengawasi hingga pemerintah mengeluarkan izin tambang profesional,” kata Kepala Polda Maluku Inspektur Jenderal Royke Lumowa kepada Kompas di Ambon, Rabu (1/1/2020).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000