Jumlah pengungsi akibat banjir bertambah dari 19.079 orang pada Rabu (1/1/2020) sore menjadi 31.232 orang pada Rabu malam. Mereka ditampung di 269 titik pengungsian.
Oleh
Irene Sarwindaningrum
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah pengungsi akibat banjir bertambah dari 19.079 orang pada Rabu (1/1/2020) sore menjadi 31.232 orang pada Rabu malam. Mereka ditampung di 269 titik pengungsian.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta M Ridwan, jumlah pengungsi terbanyak terdapat di Jakarta Timur yakni 13.516 jiwa, diikuti Jakarta Barat sebanyak 10.586 jiwa. ”Jakarta Pusat 310 orang, Jakarta Utara 1.515 orang, dan Jakarta Selatan 5.305 orang,” katanya di Jakarta, Kamis pagi.
Jumlah pengungsi maupun jumlah genangan pada Kamis ini masih fluktuatif. Adapun kebijakan ganjil-genap untuk Kamis ini ditiadakan karena transportasi terganggu akibat banjir.
Hingga Rabu malam, titik banjir Jakarta terdapat di 158 kelurahan di 38 kecamatan. Banjir terjadi karena curah hujan ekstrem yang masih berlangsung hingga Kamis dini hari, air laut pasang, dan banjir kiriman dari hulu Ciliwung.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan kesiapan jajarannya dalam menangani dampak banjir tersebut. Sekitar 120.000 personel dikerahkan dan fasilitas pengungsian sudah disiapkan di seluruh wilayah yang berpotensi banjir. Seluruh pintu air di Jakarta dikendalikan untuk mengelola aliran air.
Menurut Anies, Kamis ini fokus diutamakan untuk rehabilitasi dampak banjir.
”Petugas kami melakukan rehabilitasi semua fasilitas-fasilitas jalan raya, kemudian juga tempat-tempat yang dianggap penting untuk kegiatan masyarakat, malam hari ini dikerjakan. Harapannya besok masyarakat bisa berkegiatan seperti normalnya,” katanya di Pintu Air Manggarai Rabu malam.