Genset dan Lilin Diduga Picu Kematian 6 Orang di Jaktim
Enam orang ditemukan tewas di wilayah Jakarta Timur pada Kamis (2/1/2020). Penyebab kematian kemungkinan berkaitan dengan banjir meski tidak langsung.
Oleh
J Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Enam orang ditemukan tewas di wilayah Jakarta Timur pada Kamis (2/1/2020). Penyebab kematian kemungkinan berkaitan dengan banjir meski tidak langsung.
Satu keluarga yang terdiri atas empat orang meninggal diduga karena keracunan asap genset, sedangkan dua orang meninggal dalam kebakaran yang diduga dipicu lilin.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo menjelaskan, empat orang yang diduga tewas karena terpapar racun asap genset terdiri dari suami berinisial M (34) dan istri berinisial AMO (28) serta dua anak mereka, SAP (9) dan MK (4). Mereka tinggal di rumah kontrakan di RW 009 Pulogadung, Jakarta Timur.
”Mereka menyalakan genset sejak Rabu (1/1/2020) sore karena pemadaman listrik,” ucap Hery, Jumat (3/1/2020). Polisi belum memastikan apakah rumah kontrakan M kebanjiran juga atau tidak. Namun, menurut dia, jika kontrakan M tidak terkena banjir, bisa jadi aliran listriknya satu jalur dengan permukiman yang dilanda banjir sehingga listrik ikut dipadamkan.
Pada Rabu malam, M memasukkan genset ke dalam kontrakan agar tidak dicuri saat ia dan keluarganya tidur. Genset tetap dinyalakan. Pada Kamis (2/1/2020), kakak ipar M yang berinisial IJ (47) sekitar pukul 13.00 menaruh makanan di kontrakan M. IJ yang mengontrak rumah di sebelah kontrakan keluarga M melihat mereka masih berbaring.
”Saksi (IJ) mengira masih pada tidur karena memang biasanya mereka bangun siang setelah bekerja menjual arum manis hingga malam,” ujar Hery. Karena tidak curiga, IJ lantas menutup pintu kontrakan M kembali.
IJ datang lagi ke kontrakan M sekitar pukul 23.30 untuk mengantar makanan dari suatu hajatan. Ia lantas curiga karena genset dalam kondisi mati, sedangkan lampu tidak menyala. Ia masuk sambil menyalakan senter, kemudian melihat M, AMO, SAP, dan MK masih saja berbaring. Ketika dipegang, badan mereka ternyata sudah dingin. Selain itu, darah keluar dari hidung.
Hasil pemeriksaan sementara, keempat korban meninggal diduga keracunan asap genset. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh mereka. Menurut Hery, sirkulasi udara di kontrakan M buruk. Akses masuk-keluar hanya satu pintu di depan. Ventilasi tidak memadai karena ditutup kain kasa. Jendela di bagian depan juga dalam kondisi tertutup saat keempat korban ditemukan tewas.
Setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan identifikasi, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto (RS Polri Kramat Jati), Jakarta Timur.
Sementara itu, di Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, api melalap lantai dua sebuah rumah pada Kamis malam. Kebakaran mengakibatkan sepasang suami-istri berinisial I (45) dan M (35) tewas.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, pihaknya menerima kabar kebakaran tersebut pada pukul 22.56. Tujuh mobil pemadam meluncur untuk menjinakkan api, kemudian pemadaman dinyatakan selesai pukul 00.10.
Dari pengamatan dan informasi yang dikumpulkan, kebakaran diduga dipicu oleh lilin yang masih menyala dan tidak diawasi oleh pemilik rumah. I dan M kemungkinan tertidur setelah kelelahan membersihkan rumah dari kotoran pascabanjir.
Area yang terbakar berukuran 8 meter x 6 meter. Kerugian ditaksir Rp 120 juta.