Logistik Korban Longsor Bogor Didistribusikan Lewat Udara
Hari ketiga pasca longsor di Kabupaten Bogor, korban bencana akhirnya mendapatkan bantuan makanan, pakaian, dan obat-obatan. Distribusi bantuan tersebut disalurkan pemerintah lewat udara.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendistribusikan bantuan logistik lewat udara kepada masyarakat lima desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolir akibat longsor, Jumat, (3/1/2020). Total logistik berupa makanan, pakaian, hingga obat-obatan itu mencapai 1,7 ton.
"Distribusi logistik menggunakan helikopter bantuan TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Militer Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor," kata Dede Armansyah, Kepala Bidang Pencegahan dan Mitigasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, di Bogor.
Lima desa yang sudah mendapatkan distribusi logistik itu tersebar di Desa Cisarua, Cileksa, Pasir Madang, Curug, dan Kiarapanda. Kelima desa itu terisolasi sejak 1 Januari 2020 akibat longsor di beberapa titik dan menutup ruas jalan.
Bantuan serupa juga didistribusikan kepada warga korban longsor lain di desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya. Desa itu merupakan yang paling parah terdampak. Jumlah korban jiwa hingga 7 orang. Longors juga menghancurkan 11 rumah warga.
Akibat peristiwa itu, 1.245 warga dari total 13 RW di Desa Harkatjaya mengungsi ke balai desa, bangunan sekolah, hingga rumah keluarga dan kerabat. Mereka kelaparan dan kehausan lantaran minimnya logistik yang tersedia.
"Akses ke Harkatjaya kini sudah bisa ditembus. Jadi, posisi posko utama kami terpusat di sana. Kami berupaya memenuhi kebutuhan warga terdampak bencana," ujar Dede.
Ketua Karang Taruna Desa Harkatjaya Nurdin, membenarkan desa mereka jadi posko utama penyaluran bantuan ke desa-desa yang terisolasi. Sebab, akses ke Desa Harkatjaya kini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Namun, fasilitas yang tersedia di desa itu masih minim. Dapur umum yang tersedia hanya berupa satu tenda darurat yang dibangun swadaya oleh masyarakat. Mereka juga kesulitan memenuhi kebutuhan makanan siap saji bagi korban pengungsi lantaran tidak tersedianya bahan bakar terutama kompor gas.
"Bantuan yang diberikan juga hanya cukup untuk kebutuhan pengungsi hari ini karena sudah habis terbagi. Jadi, stok untuk malam dan besok belum ada," katanya.
Oleh karena itu, kata Nurdin, bantuan logsitik masih harus terus didistribusikan ke masyarakat korban pengungsian. Jika desa itu dijadikan sebagai posko utama, Pemda Kabupaten Bogor masih perlu menyediakan tenda-tenda pengungsian untuk menampung bahan kebutuhan pengungsi.