Sejumlah pemain sudah memendam keinginan untuk berganti klub yang membuatnya merasa nyaman. Januari ini bisa menjadi kesempatan terbaik untuk mewujudkan keinginan itu.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
MILAN, KAMIS — Bursa transfer musim dingin di liga Eropa dibuka pada awal Januari. Sebagian pemain dengan nama besar menunggu kesempatan ini untuk melanjutkan langkah yang tertunda, yaitu meninggalkan klub yang tidak membuat mereka nyaman lagi.
Gelandang serang Tottenham Hotspur Christian Eriksen adalah salah satu pemain yang ingin berganti klub. Keinginannya itu sudah dia sampaikan sejak awal Juni 2019. Dia tidak mau lagi menandatangani perpanjangan kontraknya di Spurs yang berakhir pada akhir musim ini.
”Saya merasa pada titik ini ingin mencoba sesuatu yang baru. Jika saya harus pergi, saya harap ini menjadi langkah maju,” ujar Eriksen seperti dikutip BBC, Juni lalu.
Namun, pada bursa transfer musim panas lalu, Eriksen masih bertahan meski rumor mengatakan dia dilirik Real Madrid. Raksasa Spanyol itu justru memboyong bintang Chelsea, Eden Hazard.
Kini, ketika bursa transfer kembali dibuka, Real dan klub-klub elite Eropa lain, seperti Juventus, Paris Saint-Germain, dan Manchester United, sudah pasang kuda-kuda untuk merangkul bintang asal Denmark itu. Persaingan bertambah sengit ketika Inter Milan ikut bertarung.
Pelatih Inter Antonio Conte berkali-kali mengeluh ingin segera membeli pemain baru karena pemain yang ada saat ini kurang berpengalaman meski punya kemampuan. Setelah melatih Inter sejak awal musim ini, Conte memulai proyek untuk membangkitkan Inter.
Namun, layaknya permainan sepak bola itu sendiri, transfer pemain juga membutuhkan ”taktik”. Sering kali klub gagal mendapatkan pemain yang mereka incar karena banyak faktor, seperti masalah harga atau keputusan dari klub asal pemain.
Oleh karena itu, Inter harus punya rencana alternatif, yaitu Eriksen. Target utama Inter pada tengah musim ini, menurut pakar transfer pemain dari Sky Sport Italia Gianluca Di Marzio, adalah gelandang Barcelona, Arturo Vidal. Jika negosiasi dengan Vidal gagal, Eriksen harus segera diboyong.
Penyerang Real Madrid Gareth Bale juga sudah lama mengisyaratkan ingin pindah. Bahkan, pemain asal Wales itu lebih jujur mengungkapkan ketidaknyamanannya.
Ia pernah pergi dari stadion meski laga belum selesai atau membuat heboh dengan bendera Wales dengan tambahan tulisan: ”Wales, Golf, Madrid”. Bendera itu dikibarkan saat Wales mengalahkan Hongaria 2-0 pada laga kualifikasi Piala Eropa 2020.
Tulisan dalam bendera itu bisa diartikan sebagai urutan prioritas Bale, yaitu timnas Wales, bermain golf, dan terakhir Real Madrid. Praktis, peristiwa itu langsung membuat loyalitas Bale di klub dipertanyakan.
Bale pernah berencana pindah ke klub China musim panas lalu, tetapi gagal. Ia kini termasuk salah satu pemain yang dikabarkan hengkang pada Januari ini. Dua klub yang berminat adalah Manchester United dan Spurs, klub lamanya.
Ibra ”pulang”
Di Italia, Zlatan Ibrahimovic tiba di Milan, Kamis (2/1/2020), dan menjalani tes kesehatan sebelum kembali membela AC Milan. Bintang asal Swedia ini sudah berhasil mewujudkan impian untuk kembali ke klub pilihannya.
”Saya selalu mengatakan bahwa di sini (Milan) adalah rumah saya dan saya telah pulang,” ujarnya, dikutip Football-Italia.
Setelah kontraknya bersama LA Galaxy habis, Ibra memutuskan bergabung kembali dengan Milan yang ia bela pada 2010-2012. Kedatangan Ibra diharapkan mampu meningkatkan performa Milan di bawah asuhan Stefano Pioli yang terus menurun. Ibra mengantar Milan menjuarai Liga Italia musim 2010-2011.
Milan kini masih berada di peringkat ke-11 klasemen sementara Liga Italia dengan 21 poin. Mereka sudah kebobolan 24 gol dan baru mencetak 16 gol. Bahkan, pada laga terakhir 2019, mereka digunduli Atalanta, 0-5.
Kedatangan Ibra bisa menjadi ancaman bagi striker Milan, Krzysztof Piatek, yang masih kesulitan memulihkan penampilan terbaiknya. Pioli pun segera meminta Piatek agar tidak takut.
”Jika Anda bermain untuk Milan dan seorang pemain berkualitas telah datang, Anda harus lebih termotivasi dan gembira,” ujar Pioli.
Ibra kini berusia 38 tahun dan kekuatannya sudah menurun. Namun, mantan pemain Milan, Antonio Cassano, menyebut Ibra memiliki kekuatan untuk membangkitkan rekan-rekannya.
”Jika pemain lain tidak bersungguh-sungguh saat latihan, Ibra akan bersuara. Jika sudah begitu, Anda seharusnya merasa takut,” ujar Cassano.