Presiden Joko Widodo secara mendadak mengunjungi Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2020). Di lokasi ini, Presiden mengecek semua alat penanganan banjir berfungsi secara optimal.
Oleh
Nina Susilo
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo secara mendadak mengunjungi Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2020). Di lokasi ini, Presiden mengecek semua alat penanganan banjir berfungsi secara optimal.
Presiden tiba sekitar pukul 08.55 di Waduk Pluit tanpa membawa wartawan ataupun tim protokolernya. Presiden langsung mengamati sejumlah alat berat yang berada di sisi Waduk Pluit sembari berbincang dengan petugas-petugas yang ada.
”Ini (alat) enggak jalan?” tanya Presiden kepada operator alat berat yang ada di lokasi. Salah seorang operator pun menjawab, ”Sedang off dulu, Pak.”
Setelah berbincang sebentar dengan operator alat berat, Presiden langsung menuju salah satu rumah pompa di Waduk Pluit. Memasuki rumah pompa, Presiden diiringi salah seorang petugas yang menjelaskan prosedur standar operasi yang dikerjakan. Presiden juga memastikan semua pompa berfungsi. Sekitar 20 menit berkeliling, kata Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Presiden meninggalkan Waduk Pluit pukul 09.15 dan kembali ke Istana Merdeka, Jakarta.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjelaskan, Waduk Pluit berfungsi sebagai tampungan sementara (polder) dari Kali Cideng (termasuk Kali Pakin dan Kali Jelangkeng), anak Kali Ciliwung, dan saluran drainase sekitarnya.
Adapun volume tampungan Waduk Pluit mencapai 3,29 juta meter kubik. Ketika banjir atau pasang air laut, air akan dipompa ke laut. Ketiga rumah pompa di Waduk Pluit berkapasitas total 49 meter kubik per detik.
”Daerah yang dilayani Waduk Pluit seluas 2.080 hektar, termasuk di dalamnya pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan (Monas, Pasar Baru, Mangga Dua, Duri, Kota, dll). Waduk Pluit menjadi bagian sistem tata air pada kawasan sekitar Istana,” kata Basuki.
Waduk Pluit selesai dibangun tahun 1973, sedangkan pompanya mulai dibangun tahun 1978 dan selesai 1984. Rehabilitasi terakhir selesai dilaksanakan tahun 2014. Adapun operasional Waduk Pluit di bawah tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Secara terpisah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan rasa prihatin dan dukacita karena banyak korban meninggal akibat banjir kali ini. ”Selain saya mengucapkan dukacita, mohon kepada keluarga dan masyarakat yang terkena musibah banjir ini bersabar menerima ini dan memperhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan para petugas kita di lapangan dalam menangani banjir,” kata Amin kepada wartawan.
Ditambahkan pula, pemerintah telah berupaya mencegah terjadinya banjir, baik di hulu maupun di hilir. Namun, diakui, semua upaya ini belum sempurna. Karena itu, ketika terjadi cuaca ekstrem, banjir terjadi.
”Memang perlu dimaksimalkan. Nanti kita bahas lagi supaya ke depannya tidak ada lagi banjir seperti ini. Yang sekarang, kita maksimalkan upaya penanganan akibat banjir itu dalam rangka penanggulangan bencananya dulu,” kata Amin.