Arsenal membuka tahun baru dengan kemenangan 2-0 atas Manchester United, Kamis dini hari WIB. Kemenangan itu menandai resolusi baru “The Gunners” di 2020 ini.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
LONDON, KAMIS – Arsenal membuka lembaran baru di 2020 dengan membungkam rival tersengit mereka, Manchester United, 2-0 pada laga Liga Inggris, Kamis (2/1/2020) dini hari WIB. Kemenangan perdana di era manajer Mikael Arteta itu membuka harapan baru Arsenal melewati tahun 2020.
”The Gunners” tercatat sebagai tim big six alias langganan enam besar di Liga Inggris pertama yang mampu membekap MU musim ini. Meski kerap tampil inkonsisten, MU menjadi menjadi momok bagi tim-tim besar. Manchester City, Chelsea, dan Tottenham Hotspur, menjadi korban ”Setan Merah” musim ini.
Namun, senjata andalan MU, yaitu serangan balik cepat, tidak efektif bekerja saat menghadapi Arsenal di Stadion Emirates. Untuk pertama kalinya dalam 18 laga di berbagai kompetisi, Arsenal nampak solid dan menyerang efektif. Sentuhan Arteta, manajer Arsenal sejak 20 Desember, mulai terlihat nyata di bekas klubnya itu.
”Mikel Arteta adalah pelatih hebat dan pernah menjadi pemain hebat pula. Saya kira, ia dapat meningkatkan permainan setiap pemain. Musim kami dimulai dengan sangat buruk. Namun, semua dapat berubah (menjadi lebih baik),” ujar David Luiz, bek tengah Arsenal menyambut positif kemenangan perdana Arteta itu.
Seperti dikatakan Luiz, Arsenal seperti tim berbeda di laga itu. Tim yang sebelumnya tidak pernah bisa menang pada enam laga kandang beruntun di Liga Inggris itu bermain lebih ngotot dan agresif. Barisan pemain tengah seperti Granit Xhaka dan Lucas Torreira nyaris tidak memberikan ruang bagi MU untuk mengalirkan bola secara cepat ke lini depan.
”Mereka (Arsenal) adalah tim yang lebih baik di laga ini. Mereka agresif dan penuh energi. Begitu kehilangan bola, dengan cepat mereka merebutnya kembali. Sulit menjaga bola dari mereka,” tutur Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.
Mesut Oezil, pemain tengah Arsenal lainnya, tampil tidak kalah impresif. Gelandang yang dikucilkan di era manajer Unai Emery itu mematahkan stereotipe buruk yang melekat kepadanya. Pemain yang sempat dicap pemalas dan enggan berlari itu justru menjadi pemain paling rajin. Ia berlari sejauh 11,54 kilometer, tertinggi di antara para pemain Arsenal lainnya dan tidak jarang ikut melapis pertahanan tim.
Pemain Arsenal lainnya yang tampil menjadi sosok baru pada laga pembuka tahun 2020 itu adalah Nicolas Pepe. Penyerang sayap yang memecahkan rekor transfer termahal di Arsenal, senilai Rp 1,2 triliun, itu menyumbang satu gol dan dinobatkan sebagai pemain terbaik. Tidak hanya tajam, ia juga cocok dengan permainan tiki-taka yang dituntut Arteta.
Pepe mewakili transformasi permainan Arsenal asuhan Arteta yang banyak bertumpu pada operan pendek dan penguasaan bola tinggi. Pepe mencatatkan rekor seratus persen akurasi dari total 26 operan melawan MU. Ia juga rajin memenangi duel di udara, seolah tidak mau kalah dari barisan bek Arsenal seperti Luiz dan Sokratis.
”Penampilannya (Pepe) menandai era baru di Arsenal seperti yang seharusnya,” tulis The Guardian memuji penampilan Arsenal, tim yang kini bercokol di peringkat kesepuluh di Liga Inggris.
Bersedia menderita
Arteta sebelumnya menargetkan perubahan signifikan di Arsenal. Namun, perubahan yang disebut resolusi tahun baru itu bukan sekadar mereplikasi tiki-taka, pakem permainan yang dianutnya ketika menangani Manchester City sebagai asisten manajer. Lebih jauh dari itu, Arteta menginginkan perubahan sikap mental dan karakter dari para pemainnya. Ia ingin pemain tampil ngotot, hal yang hilang dalam satu dekade terakhir di tim itu.
”Saat ini, kami masih menderita untuk menjaga intensitas tinggi di laga. Namun, karakter ngotot itu akan datang cepat atau lambat. Sejauh ini, saya senang melihat mereka rela menderita bersama dan kompak,” ungkap Arteta.
Namun, tantangan Arsenal memenuhi targetnya yaitu finis keempat di Liga Inggris akhir musim ini tidak akan mudah. Mereka tertahan di papan tengah dan tertinggal sembilan poin dari Chelsea di posisi keempat.
Chelsea sebelumnya ditahan Brighton & Hove Albion, 1-1. The Gunners juga diusik kabar tidak betahnya Pierre Emerick Aubameyang, striker yang tepat dua tahun membela Arsenal.
Ia dikabarkan ingin meninggalkan The Gunners pada jendela transfer Januari. Namun, kabar itu ditepis Aubameyang, pencetak gol tersubur di Liga Inggris musim lalu. ”Media Inggris suka membual. Saat ini, saya seratus persen di Arsenal,” ujar pemain yang telah mencetak 13 gol di Liga Inggris musim ini.
Pada laga lainnya, Manchester City memenangi pertarungan sengit atas Everton yang diasuh manajer baru, Carlo Ancelotti, dengan skor 2-1. Kedua gol City dicetak striker muda Gabriel Jesus. Kemenangan itu penting untuk menjaga jarak mereka dari Liverpool, pemuncak klasemen yang menjamu Sheffield United, Jumat dini hari WIB. (AFP/Reuters)