logo Kompas.id
UtamaSejarah Kegagalan Mengatasi...
Iklan

Sejarah Kegagalan Mengatasi Banjir Jakarta

Curah hujan ekstrem seharusnya tidak bisa menjadi pembenar bagi banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya yang menelan setidaknya 30 korban jiwa. Kerusakan lingkungan dan buruknya tata kelola banjir turut memicunya.

Oleh
Ahmad Arif
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/t5Rx8Rvfg7jwCZlWJML_PmjSexs=/1024x601/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fd31683c0-a7b4-4143-b517-2937c39c7a49_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Warga mengangkut pengendara motor yang hendak menembus banjir di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020). Sebagian warga memperoleh rezeki tambahan dengan membantu pengendara atau warga yang memerlukan sarana untuk melalui banjir. Penarik gerobak memasang tarif Rp 100.000 sekali jalan hanya untuk motor dan Rp 120.000 untuk mengangkut motor sekaligus pengendara.

Banjir bukanlah peristiwa baru di Jakarta. Sejak Jan Pieterszoon Coen membangun kota ini di muara Sungai Ciliwung pada 1619, banjir telah berulang kali melanda. Sekalipun berbagai upaya telah dilakukan, banjir Jakarta terus terjadi, bahkan cenderung membesar.

Hanya tiga tahun sejak dibangun, pada tahun 1621, Batavia, nama lama Jakarta, telah kebanjiran. Banjir juga terjadi pada 1654 yang menyebabkan kota tua Jakarta ditinggalkan. Perlahan, pertumbuhan kota mengarah ke selatan.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000