JAKARTA, KOMPAS —Antisipasi banjir diupayakan demi memastikan lalu lintas pada sejumlah jalan tol dapat lancar selama puncak arus balik Tahun Baru 2020. Sistem drainase yang bermasalah sedang diperbaiki.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani mengatakan, pompa penyedot air dan karung pasir telah disiapkan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir berulang pada puncak arus balik libur Tahun Baru yang diprediksi terjadi pada Sabtu-Minggu (4-5/1/2020).
”Antisipasi juga dilakukan dengan mengecek saluran drainase agar berfungsi dengan baik, khususnya pada lokasi rawan genangan,” ujar Desi, Jumat (3/1/).
Sistem drainase tol menjadi sorotan setelah terjadi banjir di Kilometer 24 Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta pada Kamis lalu. Banjir menyebabkan kemacetan panjang hingga 18 kilometer mulai dari Km 24 sampai Km 42. ”Salah satu penyebab banjir di Km 24 karena drainase tersumbat,” ujar Komisaris Besar Benyamin, Kepala Bagian Operasional Korps Lalu Lintas Polri.
Senada dengan Benyamin, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyampaikan, banjir disebabkan akumulasi antara curah hujan tinggi, saluran air yang tidak beroperasi sempurna, dan air dari sungai yang meluap masuk ke dalam tol. ”Antisipasi termasuk memfungsikan cross drain (gorong-gorong) sehingga aliran
air ke arah Kalimalang bisa dilakukan dengan baik,” ucap Danang.
Kemarin, BPJT, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), serta Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membahas rencana aksi antisipasi banjir di jalan tol. Dari rapat tersebut, disepakati BUJT bertanggung jawab mengecek dan memastikan sistem drainase di setiap ruas tol.
Selain itu, para pihak sepakat saling memanfaatkan peralatan atau material pengelola banjir. Langkah antisipasi itu dilakukan agar kemacetan tidak terjadi lagi saat masa puncak arus balik kedua libur Tahun Baru. Puncak arus balik kedua diprediksi terjadi pada 4-5 Januari 2020.
Direktur PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk Djoko Sapto mengatakan, untuk mengatasi banjir, perusahaan itu menambah kapasitas pompa air di setiap area genangan. PT CMNP adalah pengelola jalan tol ruas akses Tanjung Priok bersama Jasa Marga.
Langkah lainnya ialah meninggikan tanggul Kali Cipinang di dekat terowongan Cawang di ruas Jalan Tol Dalam Kota. Koordinasi dengan instansi terkait dijalankan untuk menormalisasi Kali Cipinang dan mengeruk lumpur di sana karena sedimentasinya sudah tinggi.
Tol Cipali
Presiden Direktur PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Firdaus Azis memaparkan, untuk mengantisipasi banjir di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang dikelola PT LMS, sedimentasi di Sungai Cilanang telah diangkat. Diharapkan, dengan cara tersebut, sungai dapat menampung debit air dari intensitas curah hujan yang tinggi sehingga luapan air tak masuk lagi ke Tol Cipali.
PT LMS juga sedang membangun tanggul sepanjang 500 meter ke arah Jakarta, tepatnya di Km 136. ”Pemasangan kamera pengawas sedang dalam proses sehingga kalau banjir terulang, tindakan antisipatif bisa segera diambil,” ujar Firdaus.
Ia menjelaskan, sistem drainase di jalan tol hanya berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan air hujan. Sistem drainase itu tidak berfungsi menampung air akibat perubahan tata guna lahan dan tata ruang di sekitar jalan tol.
Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, pada puncak arus balik libur Tahun Baru, gelombang pertama berlangsung pada 1 Januari lalu. Saat itu ada 53.331 unit kendaraan menuju Jakarta. Jumlah ini naik dari 31 Desember 2019 yang mencapai 36.765 kendaraan.
Adapun pada 2 Januari 2020, jumlah kendaraan yang menuju Jakarta tercatat 43.447 unit. Menurut data Jasa Marga, masih akan ada 63.831 kendaraan yang diperkirakan menuju Jakarta pada sisa waktu libur. (IGA)