Hujan deras menyebabkan longsor di Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulsel, juga banjir di Barito Utara dan Katingan, Kalteng. Bencana itu memutus akses jalan dan merusak fasilitas umum.
MAKASSAR, KOMPAS— Hujan deras beberapa hari terakhir menyebabkan longsor di sejumlah lokasi di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Akses jalan putus dan sejumlah bangunan rusak.
Informasi Posko Bencana Alam Toraja Utara dan Tana Toraja, longsor terjadi sejak Kamis (2/1/2020). Di Tana Toraja, longsor terjadi di Kecamatan Malimbong Balepe’. Akibatnya, jalan poros Passo’bo-Matangli dan Lemo Menduruk-Sa’tandung, Kecamatan Saluputti, tertutup material tanah dan batu.
Jalan poros tersebut menghubungkan desa dan kecamatan dengan ibu kota kabupaten. ”Hingga kini, jalan belum bisa dilalui kendaraan roda empat ataupun roda dua. Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk bantuan alat berat,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja Alfian Andi Lolo, Jumat (3/1).
Tana Toraja dan Toraja Utara berada di dataran tinggi. Permukiman warga tersebar di punggung bukit.
Longsor di Toraja Utara terjadi di Kecamatan Kapala Pitu. Material longsor setinggi 25 meter dengan panjang 20 meter. Longsor merusak Kantor Desa Lambang Kantun, Puskesmas Kantun Poya, dan sekolah taman kanak-kanak.
BPBD, warga, dan aparat kepolisian bersama-sama membersihkan material longsor dengan alat seadanya sambil menunggu bantuan alat berat.
Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan, Kapolda Sulsel sudah meminta semua aparat untuk siaga bencana dan membantu warga yang terkena bencana.
Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalimantan Tengah, Jumat, melaporkan, Desa Sabuh di Kabupaten Barito Utara dan Desa Handiwung di Kabupaten Katingan terendam banjir akibat luapan Sungai Barito dan Sungai Katingan.
Banjir merendam jalan poros antara Muara Teweh, ibu kota Kabupaten Barito Utara, dan Kecamatan Benangin setinggi 20 sentimeter. ”Sore ini, air di Desa Sabuh mulai surut,” kata Supervisor Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Provinsi Kalteng Japalmen di Palangkaraya.
Untuk Desa Handiwung, ketinggian air masih 15-70 sentimeter. ”Banjir merendam badan jalan sekitar 2 kilometer dan mengganggu lalu lintas di sana,” kata Japalmen.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangkaraya, Renianata, menyatakan, hujan intensitas tinggi masih akan terjadi dalam dua hari ke depan di wilayah Kalteng.
Pemulihan pascabencana
Pemerintah mulai melakukan pemulihan pascabencana banjir bandang di Desa Pematang dan Hatapang, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara.
Menurut Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis, Jumat, petugas gabungan dari BPBD Sumut, Pemkab Labuhanbatu Utara, Badan SAR Nasional, kepolisian, TNI, sukarelawan, dan masyarakat membersihkan rumah, permukiman, dan jalan dari material banjir bandang. Petugas juga mendirikan dapur umum untuk para korban.
Untuk 36 rumah rusak berat, pemerintah berencana membangun kembali. Sementara puluhan rumah rusak ringan akan diperbaiki petugas gabungan dan warga. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Labuhanbatu Utara Sugeng menyatakan, TNI sedang membuat jembatan darurat menuju dua desa itu setelah jembatan rusak diterjang banjir.
Koordinator Pos SAR Tanjungbalai dan Asahan Bobi Purba mengatakan, tim SAR gabungan menemukan seorang lagi korban meninggal. Korban diduga Reni Yana Sipahutar (7). Rabu (1/1), tim menemukan Cahaya Nasution (27) dan Irul Sipahutar (4). Tim masih mencari Ahmad A Sipahutar dan Reja Sipahutar.
Sementara itu, di Kota Pekalongan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat, meminta agar program penanggulangan banjir dioptimalkan seperti menyiagakan delapan rumah pompa dan menyelesaikan pembangunan tanggul raksasa.
Warga diimbau tidak membuang sampah sembarangan. Kegiatan pembersihan saluran air dan sungai agar dilakukan secara rutin. Dengan begitu, banjir diharapkan bisa dicegah.
Sejak Kamis sampai Jumat, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang terjadi di Pulau Ambon. BMKG Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon memperkirakan, hujan deras dan gelombang tinggi berpotensi terjadi di sejumlah wilayah beberapa hari ke depan. Semua pihak diharapkan waspada.
Akibat gelombang tinggi, kapal penyeberangan KM Terubuk bocor di lambung kanan dan berlabuh darurat di tepi pantai dekat Desa Gemba, Kabupaten Seram Bagian Barat.
(REN/IDO/NSA/XTI/FRN)