JAKARTA, KOMPAS— Hingga Jumat (3/1/2020) pukul 12.00, dari total 5.744 gardu distribusi terdampak banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah menyalakan kembali sekitar 87 persen atau 5.001 gardu. Adapun sisanya, 743 gardu distribusi, masih dipadamkan demi keamanan warga.
Wilayah yang masih mengalami pemadaman listrik antara lain Cengkareng, Bandengan, Kebon Jeruk, Jasinga, Nanggung, Cibitung, dan Wanasari.
Wakil Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasadjo, Jumat, mengatakan, listrik dapat kembali dialirkan jika kondisi rumah warga dan gardu distribusi PLN sudah kering atau tak ada genangan air sama sekali. Jika salah satu masih tergenang dan listrik tetap dipaksakan dialirkan, hal itu dapat memicu hubungan pendek arus listrik yang ujungnya menyebabkan kebakaran.
Gas insulated switchgear tegangan ekstra tinggi (GISTET) dan gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) Kembangan, Jakarta Barat, yang dipadamkan sejak 1 Januari 2020 pukul 23.30 sudah berfungsi. Saat itu pemadaman dilakukan karena debit air Kali Angke yang berada di belakang kompleks GISTET dan GITET terus meningkat.
”GITET ini sangat vital karena menampung pasokan listrik dari Jawa yang diturunkan ke GITET Kembangan. GISTET dan GITET Kembangan merupakan salah satu gardu induk besar yang memasok listrik untuk wilayah-wilayah penting di Jakarta,” ujar Darmawan.
Darmawan menyampaikan informasi ini dalam kunjungan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Azis ke GISTET Kembangan, Jumat siang. Kunjungan itu untuk melihat pembangunan tanggul-tanggul dan pembersihan gardu pascabanjir.
”Dengan kesigapan TNI dan Polri membuat tanggul, normalisasi tanggul, dan penjagaan dari aparat, gardu induk ini dapat berfungsi tanpa ada gangguan. Untuk itu kami terus berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk menormalisasi GISTET Kembangan,” ujar Darmawan.
Hadi menyampaikan, kesigapan TNI, Polri, dan PLN sangat penting mengingat listrik merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat.
”Saya dan Kapolri melihat secara langsung gardu-gardu tergenang oleh air. Namun, berkat kesigapan, gardu induk Kembangan dapat cepat dibersihkan dan tanggul (barikade kantong-kantong pasir) dapat dibangun,” ujarnya.
Selain ke GISTET Kembangan, Hadi bersama Idham mengunjungi salah satu lokasi pengungsian korban banjir di Rumah Susun Karet Tengsin, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Hadi mengimbau agar warga tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan.
”Saya mengimbau agar masyarakat pergi ke tempat yang lebih tinggi dan tetap mematikan listrik karena masih berisiko. Ini sudah mau hujan lagi,” ujar Hadi.
Instalasi listrik
Tris Yanuarsyah, Senior Manager General Affairs PLN UID Jakarta Raya, mengatakan, demi keamanan, PLN akan memadamkan aliran listrik jika rumah pelanggan atau gardu distribusi terendam air. Namun, warga bisa aktif menyampaikan jika menjumpai instalasi kelistrikan yang membahayakan atau ada aliran listrik tidak padam ketika banjir.
”Beri tanda bahaya dan laporkan ke contact center PLN 123,” ucap Tris, kemarin
Untuk mengantisipasi bahaya listrik sewaktu banjir, ia mengimbau pelanggan PLN mematikan instalasi listrik di dalam rumah, mencabut peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak, menaikkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi, serta menghubungi instansi terkait untuk penanggulangan banjir.
Jika melewati genangan banjir, warga diimbau mengenakan sepatu bot yang kedap air agar aman dari risiko akibat tegangan listrik yang bocor, selain juga terhadap risiko yang dipicu bakteri, pecahan kaca, dan paku. Warga diminta tidak berteduh di dekat instalasi kelistrikan, seperti tiang, gardu, dan panel penerangan jalan.
”Penormalan listrik dapat dilakukan setelah instalasi dipastikan kering dan ada penandatanganan berita acara yang disaksikan ketua RT atau ketua RW atau tokoh masyarakat setempat,” ujar Tris.
Setelah banjir surut dan PLN kembali mengalirkan listrik, ia meminta masyarakat tidak langsung menggunakan peranti elektroniknya. Warga mesti memastikan dulu semua peralatan elektronik dan instalasi dalam kondisi kering.
(SHR/JOG)