PB PASI akan membina atlet muda untuk mempersiapkan emreka tampil apda SEA Games 2021 di Vietnam. Pelatnas hanya menyisakan tiga atlet utama yang disiapkan untuk menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Tahun 2020 menjadi langkah baru untuk pelatnas atletik PB PASI, yang akan fokus pada pembinaan atlet muda. Selain karena banyaknya agenda kejuaraan remaja/yunior tingkat internasional tahun ini, para atlet muda itu diharapkan bisa matang dalam waktu satu tahun agar siap menjadi tulang punggung atletik Indonesia pada SEA Games 2021 di Vietnam.
Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor M Tanjung yang dihubungi dari Jakarta, Sabtu (4/1/2020), mengatakan, beberapa pelatnas nomor perlombaan, seperti lari jarak pendek sudah dimulai awal tahun ini. Pelatnas dimulai dengan program persiapan umum atau tahap pembentukan kondisi dari nol.
”Idealnya, sehabis ajang utama, seperti SEA Games 2019 Filipina, atlet istirahat satu setengah bulan. Namun, beberapa pelatih memilih untuk memulai lebih cepat,” ujarnya.
Pelatnas kali ini akan diisi mayoritas atlet remaja dan yunior dari 40-50 atlet di semua nomor. Atlet senior telah dikembalikan ke daerah masing-masing setelah SEA Games 2019 usai pada 12 Desember. Para atlet muda itu berasal dari seleksi dan pemantauan sepanjang 2019, antara lain dari Kejuaraan Nasional Atletik 2019 di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Agustus.
Para atlet itu disiapkan mengikuti sejumlah kejuaraan kelompok usia sepanjang 2020, antara lain Kejuaraan Asia Tenggara Remaja 2020 di Jakarta pada April, Kejuaraan Asia Remaja 2020 di Bangkok, Thailand pada Mei, Kejuaraan Dunia Yunior 2020 di Nairobi, Kenya pada Juli, hingga sejumlah kejuaraan nasional, seperti Kejuaraan Antar PPLP 2020.
Menurut Tigor, berbagai kompetisi itu diharap bisa mematangkan para atlet remaja dan yunior. ”Berdasarkan periodisasi pembinaan, atlet muda bisa bersaing di level senior dalam waktu satu hingga satu setengah tahun. Dengan demikian, mereka diharapkan atau siap berlomba pada SEA Games 2021 yang berlangsung November 2021,” katanya.
Manajer pelatnas PB PASI Mustara Musa mengungkapkan, walau kembali ke daerah masing-masing, atlet senior diharapkan tidak berhenti berlatih. Apalagi tahun ini mereka akan mengikuti PON Papua 2020. Kalau mereka menunjukkan grafik menanjak, bukan tidak mungkin mereka kembali ditarik ke pelatnas.
Atlet jalan cepat Hendro Yap seusai meraih emas SEA Games 2019 mengatakan, dirinya cukup berat meninggalkan pelatnas. Sebab, para atlet senior yang terbiasa di pelatnas harus beradaptasi lagi dengan lingkungan baru di pelatda.
Tokyo 2020
Tigor mengatakan, untuk Olimpiade Tokyo 2020, PB PASI mempertahankan tiga atlet elite, yakni pelari 100 meter Lalu Muhammad Zohri, pelompat jauh Sapwaturrahman, dan pelari gawang putri Emilia Nova.
Zohri yang sudah lolos ke Tokyo 2020 akan difokuskan untuk peningkatan grafik. Dia akan menjalani pemusatan latihan di Amerika Serikat hingga satu setengah bulan atau mengikuti kejuaraan internasional di Asia dan Eropa. Dengan program itu, Zohri diharapkan bisa berlari di bawah 10 detik dan membuka peluang lolos ke final Olimpiade 2020.
”Kami tidak punya target muluk-muluk untuk Zohri di Olimpiade, setidaknya bisa lolos final dulu. Itu target realistis untuk Zohri yang masih muda,” katanya.
Untuk Sapwan maupun Emil, PB PASI akan lebih banyak mengirim mereka ke sejumlah kejuaraan internasional. Dalam waktu dekat, kedua atlet peraih emas SEA Games 2019 itu akan mengikuti Kejuaraan Asia Dalam Ruangan 2020 di Hangzhou, China, 12-13 Februari. Berbagai kejuaraan itu, diharapkan membuka peluang mereka menembus syarat minimal untuk lolos Olimpiade.
Sapwan yang punya rekor lompatan terbaik 8,09 meter harus mampu melampaui batas lompatan minimal lompat jauh Olimpiade 2020, yakni 8,22 meter. Adapun Emil yang punya rekor waktu terbaik 13,33 detik harus mampu melampaui batas waktu minimal lari gawang putri Olimpiade Tokyo, yakni 12,84 detik.
”Peluang untuk Sapwan dan Emil lolos memang berat. Bahkan, secara keseluruhan, baru dua atlet dari Asia Tenggara yang lolos Olimpiade 2020, yakni Zohri dan atlet lompat galah Filipina Ernest John Uy Obiena. Namun, kami tetap akan berusaha agar Sapwan maupun Emil bisa lolos langsung ke Olimpiade ini,” kata Tigor.