logo Kompas.id
UtamaDiplomasi Kapal Perang
Iklan

Diplomasi Kapal Perang

Lima KRI akan dikerahkan untuk mendesak kapal-kapal China meninggalkan Laut Natuna Utara. Sementara itu, Kemlu RI melayangkan nota protes kepada Pemerintah China.

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AXX8UkpSzFbVO-QiZboVA0Ob9Us=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FMenjaga-Keamanan-di-Natuna_86135051_1578154473.jpg
KOMPAS/EDNA CAROLINE PATTISINA

Pangkogabwilhan I Laksamana Madya Yudo Margono, Sabtu (4/1/2020), menunjukkan saling manuver antara KRI Teuku Umar dan KRI Tjiptadi dengan dua coast guard dan kapal pengawas maritim China, sekitar 105 mil laut dari Ranai, ibu kota Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Lima KRI akan dikerahkan untuk mendesak kapal-kapal China meninggalkan Laut Natuna Utara. Sementara itu, Kemlu RI melayangkan nota protes kepada Pemerintah China.

JAKARTA, KOMPAS— Pemerintah Indonesia menjalankan pendekatan diplomasi kapal perang untuk menghadapi masuknya kapal nelayan dan kapal milik Pemerintah China di Laut Natuna Utara. Selain mengirim lebih banyak kapal perang untuk mendesak kapal China meninggalkan wilayah zona ekonomi eksklusif atau ZEE Indonesia, pemerintah juga melayangkan nota protes kepada Pemerintah China.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000