TOKYO, MINGGU — Pemerintah Jepang pada Minggu (5/1/2020) menyatakan akan memperketat langkah-langkah imigrasi setelah mantan bos Nissan, Carlos Ghosn, kabur dari Jepang menuju Beirut, Lebanon. Kini eksekutif perusahaan mobil Nissan itu menjadi buronan internasional.
Sebelumnya, polisi Turki menahan tujuh orang, termasuk empat pilot, pada Kamis (2/1) untuk menyelidiki bagaimana Ghosn melarikan diri dari Jepang dan terbang menuju Lebanon setelah transit di Istanbul, Turki. Juru bicara Kepolisian Turki mengatakan, selain empat pilot, juga ditahan 2 pekerja bandara dan 1 pekerja kargo. Ketujuh orang yang ditahan kepolisian Turki tersebut memberikan keterangan di Pengadilan Turki pada Kamis lalu.
Ghosn melarikan diri dari Jepang menuju Beirut dengan menggunakan jet pribadi untuk menghindari pengadilan yang dia sebut ”curang”. Ghosn menghadapi beberapa tuduhan pelanggaran keuangan. Ghosn pertama kali ditangkap di Tokyo pada November 2018 dan menghadapi empat dakwaan, termasuk menyembunyikan pendapatan dan memperkaya dirinya sendiri melalui pembayaran ke dealer mobil di Timur Tengah. Namun, Ghosn menyangkal tuduhan itu.
Situs web berita Hurriyet melaporkan bahwa sebuah pesawat jet pribadi yang membawa Ghosn tiba di Bandara Ataturk, Istanbul, Senin pukul 05.30. Data pelacakan atas urutan waktu penerbangan menunjukkan bahwa Ghosn menggunakan dua pesawat yang berbeda untuk terbang ke Istanbul dan kemudian ke Lebanon.
Akhirnya bicara
Pihak berwenang di Jepang akhirnya bicara setelah Ghosn melarikan diri ke Lebanon. Sebelumnya, semua kantor pemerintah dan sebagian besar bisnis di Jepang tutup karena liburan Tahun Baru 2020.
Menteri Kehakiman Jepang Masako Mori mengatakan, perginya Ghosn ke Lebanon ”tampaknya ilegal”. Mereka sangat menyesalkan kaburnya Ghosn, apalagi tidak ada catatan bahwa Ghosn telah meninggalkan Jepang. Mori berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan mengatakan bahwa pihak berwenang di Jepang telah mengeluarkan pemberitahuan internasional untuk melakukan penangkapan Ghosn.
”Saya telah menginstruksikan Badan Layanan Imigrasi untuk berkoordinasi dengan agen terkait agar lebih memperketat prosedur keberangkatan,” kata Mori. Pembebasan Ghosn dengan jaminan tidak dibenarkan. Pengadilan Jepang pun telah mencabutnya. Secara terpisah, jaksa mengeluarkan pernyataan membela sistem peradilan Jepang dan mengatakan bahwa kepergian Ghosn ke Lebanon tersebut telah mengabaikan sistem hukum di Jepang dan dianggap sebagai kejahatan.
Masih belum jelas apa yang mungkin akan dilakukan Pemerintah Jepang untuk membawa Ghosn kembali ke Jepang karena negara itu hanya memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Masih belum jelas apa yang mungkin akan dilakukan Pemerintah Jepang untuk membawa Ghosn kembali ke Jepang karena Jepang hanya memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Ini artinya sangat sulit mengembalikan Ghosn dari Lebanon karena Jepang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Lebanon. ”Sistem peradilan pidana negara kami melindungi hak asasi manusia seorang individu dan melakukan prosedur yang tepat untuk mengungkap kebenaran berbagai kasus. Jadi, pelarian seorang tersangka saat keluar tahanan dengan jaminan tidak pernah dibenarkan,” kata Mori dalam sebuah pernyataan.
Komentar pertama
Pernyataan Mori adalah komentar publik pertama oleh seorang pejabat Pemerintah Jepang setelah Ghosn melarikan diri. Ghosn sendiri pernah menjadi bintang dalam industri otomotif Jepang. Jaksa Tokyo mengeluarkan pernyataan serupa pada Minggu (5/1). Para jaksa pun menentang pembebasan Ghosn dari tahanan dengan jaminan karena Ghosn berisiko kabur keluar Jepang.
Ghosn pertama kali ditangkap pada November 2018. Dia kemudian dibebaskan dari tahanan dengan jaminan. Baru- baru ini Ghosn pun pindah ke sebuah rumah di wilayah elite Tokyo. Ghosn berulang kali mengatakan bahwa dia tidak bersalah. Pernyataannya dari Beirut mengatakan bahwa dia lolos dari ketidakadilan pengadilan di Jepang.
Sistem peradilan Jepang mendapat kecaman dari para pembela HAM karena lamanya penahanan atas tersangka bergantung pada pengakuan dan persidangan yang berkepanjangan. Bahkan, jika Ghosn ternyata tidak bersalah, jaksa penuntut bisa mengajukan banding, dan proses banding bisa berlangsung bertahun-tahun. Tingkat keyakinan terhadap sistem peradilan Jepang lebih dari 99 persen.
Persidangan Ghosn diperkirakan tidak akan bisa dimulai pada April mendatang. Selama waktu itu, Ghosn dilarang menemui istrinya dan hanya diizinkan melakukan beberapa panggilan video di hadapan seorang pengacara. Ghosn didakwa tidak melaporkan kompensasi dan melakukan pelanggaran kepercayaan karena mengalihkan uang Nissan untuk keuntungan pribadinya.
Meskipun rincian kaburnya Ghosn ke Lebanon masih belum jelas, perusahaan penerbangan Turki, MNG Jet, mengatakan bahwa dua pesawatnya telah digunakan secara ilegal. Pertama, menerbangkan Ghosn dari Osaka, Jepang, ke Istanbul. Pesawat kedua, menerbangkan Ghosn dari Istanbul ke Beirut, Lebanon. Ghosn tiba di Lebanon pada Senin dan belum terlihat sejak itu.
Ghosn berjanji untuk berbicara di hadapan wartawan pada Rabu (8/1). Pengacara Ghosn di Jepang mengatakan bahwa mereka tidak tahu apa-apa atas apa yang dilakukan oleh Ghosn dan merasa telah dikhianati Ghosn karena tindakannya, yaitu melarikan diri ke Lebanon. (AP/REUTERS/LOK)