JAKARTA, KOMPAS – Tiga srikandi petenis putri peraih medali emas SEA Games 2019, Beatrice Gumulya, Jessy Rompies, dan Aldila Sutjiadi, tidak memperkuat tim Piala Fed Indonesia yang akan berlaga pada Grup I Asia/Oseania di Dongguan, China, 4-8 Februari 2020. Keinginan besar untuk bertanding di turnamen tenis Grand Slam dan Olimpiade Tokyo 2020 membuat para petenis ini fokus pada jadwal turnamen individu.
Beatrice mengatakan, keputusan untuk fokus pada turnamen individu diambil karena dirinya memasang target menembus peringkat ke-70 WTA di nomor ganda dan membuka peluang berlaga di Grand Slam. “Kalau saya ikut Piala Fed, saya akan kehilangan tiga turnamen individu dan akan kesulitan mengejar peringkat dunia. Mempertimbangkan situasi itu, lebih baik saya tidak ikut Piala Fed,” kata Beatrice di Jakarta, Minggu (5/1/2020).
Saat ini, Beatrice menempati peringkat dunia ganda ke-153. Jessy berada di peringkat ke-167. Pasangan Beatrice/Jessy adalah peraih medali emas SEA Games 2019 di nomor ganda putri. Adapun Aldila, yang merebut emas SEA Games di nomor ganda campuran berpasangan dengan Christopher Rungkat, menempati peringkat ganda ke-168.
Menurut perhitungan Beatrice, dirinya punya peluang tampil di turnamen Grand Slam asalkan masuk ke peringkat ke-70. Beatrice optimistis memenuhi ambisi itu karena punya pengalaman mengantongi gelar juara ganda putri, bersama dengan Jessy, di turnamen W80 Tyler di Amerika Serikat, 28 Oktober-3 November 2019.
“Turnamen itu diikuti pemain-pemain dengan peringkat 100 besar dunia. Kalau saya bisa menang melawan mereka, berarti saya juga bisa bersaing di turnamen-turnamen besar lainnya,” ujar Beatrice yang menargetkan bisa tampil di Perancis Terbuka dan Wimbledon.
Ketiga Srikandi tenis Indonesia ini, bersama dengan Deria Nur Haliza, mengukir hasil membanggakan ketika membawa tim “Merah Putih” meraih tiket promosi Piala Fed Grup I Zona Asia/Oseania di Isa, Bahrain, Februari 2018. Keberhasilan itu diraih setelah Beatrice dan kawan-kawan mengalahkan unggulan pertama Uzbekistan 3-0 pada babak play-off promosi. Terakhir kali Indonesia bermain di Grup I terjadi pada 2014. Adapun pada 2015-2018, Indonesia selalu bermain di Grup II.
Mulai awal tahun ini, Beatrice menyusun agenda untuk tampil pada sejumlah turnamen, seperti W125 Oracle Challenger Sirkuit di New Port, Amerika Serikat, pada 27 Januari-2 Februari 2020. Meskipun tidak masuk dalam tim Piala Fed, Beatrice percaya jadwal latihan dan kejuaraan tidak terganggu. Apalagi, ia mendapatkan dukungan untuk uji coba kejuaraan dari KONI Jawa Timur. Beatrice juga berlatih di bawah bimbingan kakaknya, mantan petenis nasional Sandy Gumulya.
Dukungan
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia Rildo Ananda Anwar mengatakan, dirinya mendukung keputusan Beatrice, Jessy, dan Aldila untuk absen dari Piala Fed. “Kami meminta mereka ikut Piala Fed, tetapi kalau mereka memutuskan untuk absen demi kebaikan, kami mendukung. Kami akan menyiapkan pemain pelapis untuk bertanding di Piala Fed,” kata Rildo.
Rildo menyadari, tenis adalah olahraga individu dan setiap pemainnya mempunyai agenda pribadi yang harus dijalani. Selain itu, Rildo memandang ini sebagai kesempatan untuk regenerasi pemain agar petenis muda dapat mengikuti jejak sukses senior mereka.
Di antara petenis muda yang disiapkan tampil di Piala Fed adalah Priska Madelyn Nugroho. Petenis berusia 16 tahun ini membuat kejutan dengan menggalahkan unggulan pertama asal Thailand, Peangtarn Plipuech, pada nomor tunggal putri SEA Games Filipina 2019. Ia juga punya pengalaman tampil di turnamen tenis Grand Slam yunior.
Dengan keberadaan petenis-petenis yunior, Rildo percaya regenerasi atlet tidak akan terhenti. Mulai pertengahan bulan ini, atlet-atlet akan menjalani pelatnas untuk persiapan Piala Fed. “Latihan akan tetap digelar di Pejompongan. Kami menyiapkan atlet-atlet muda untuk bersaing di Piala Fed,” katanya.
Piala Fed Grup I Asia/Oseania di Dongguan diikuti enam negara, yakni China, Taiwan, India, Indonesia, Korea Selatan, dan Uzbekistan. Laga berlangsung dalam format round robin, setiap peserta akan saling berhadapan satu kali, dengan dua tunggal dan satu partai ganda. Dua tim teratas di akhir turnamen akan mendapat promosi ke Grup II Dunia, sedangkan dua tim peringkat terbawah terdegradasi ke Grup II Asia/Oseania.