AC Milan masih tampil buruk meski sudah mendapat bantuan dari striker berpengalaman Zlatan Ibrahimovic. Mereka masih perlu bermain lebih tenang dan memperbaiki pertahanan.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
MILAN SENIN – Laga pertama Zlatan Ibrahimovic saat AC Milan menjamu Sampdoria di Stadion San Siro, Senin (6/1/2020) berakhir muram. Laga berakhir imbang 0-0 dan Ibrahimovic belum mampu memenuhi ekspekstasi para pendukung Milan yang sudah terlalu tinggi bagai menembus langit San Siro. Pemain asal Swedia itu belum bisa menyelamatkan “Rossoneri” jika tim tidak mampu memperbaiki pola permainan.
Pada laga pertamanya setelah pindah dari LA Galaxy ini, Ibrahimovic duduk di bangku cadangan. Ia baru tampil pada menit ke-54 untuk menggantikan Krzysztof Piatek. Namun, ia beberapa kali hanya bisa menunduk kecewa ketika gagal menembak atau ketika rekan-rekannya melakukan kesalahan.
Padahal, Stadion San Siro malam itu sangat penuh. Para fans Milan antusias datang untuk melihat kembalinya Ibrahamovic ke klub kebanggaan mereka. Pada tahun 2010-2012, pemain berusia 38 tahun itu pernah memperkuat Milan dan mencetak 42 gol dalam 61 laga. Kedatangannya kali ini diharapkan mampu mengembalikan kejayaan klub.
Ekspektasi terhadap Ibrahimovic begitu tinggi mengingat saat ini Milan belum bisa meningkatkan posisinya dari papan tengah klasemen. Pada laga sebelumnya, mereka juga dipermalukan Atalanta 0-5. Dalam 18 laga, mereka baru mengumpulkan 22 poin dari enam kemenangan dan empat hasil imbang.
“Kami sangat gembira menyambut kedatangan Ibrahimovic. Dia akan membantu klub untuk kembali ke jalur kemenangan,” ujar Direktur Olahraga AC Milan, Ricky Massara, dikutip Football Italia. Milan pun larut dalam euforia menyambut sang pahlawan baru mereka. Setiap saat, akun-akun sosial media klub mengunggah konten mengenai Ibrahimovic.
Begitupun ketika Ibrahimovic muncul di lapangan pada laga kontra Sampdoria kemarin, para fans Milan langsung bersorak. Banyak di antara mereka yang kemudian membentangkan spanduk bertuliskan “Iz back”. Sorakan semakin kencang ketika ia turun ke lapangan menggantikan Piatek.
Namun, Milan secara tim belum berubah dan masih ceroboh. Pada laga itu, Sampdoria justru lebih banyak mendapat peluang gol dan menyia-nyiakannya. Para pemain belakang Milan masih kikuk dan pemain yang berada di lini serang seperti Suso justru mendapat cibiran dari para pendukungnya. Ekspektasi para pendukung Milan yang terlalu tinggi masih tampak sulit terpenuhi.
Juventus menekan
Sementara di Turin, Juventus kembali merebut posisi puncak klasemen sementara usai mengalahkan Cagliari 4-0. Kemenangan ini menjadi awal tahun yang sempurna bagi Cristiano Ronaldo karena bisa mencetak tiga gol. Satu gol Juventus lainnya dicetak Gonzalo Higuain.
“Saya senang bisa mencetak tiga gol tetapi yang lebih penting adalah kami bisa menang dan memberi tekanan terhadap Inter,” ujar Ronaldo. Juventus kini mengumpulkan 45 poin dan Inter Milan dengan 42 poin baru menghadapi Napoli pada laga Selasa (7/6/2020) dini hari WIB.
Pada laga lainnya yang berlangsung Senin dini hari WIB di Stadion Olimpico, AS Roma kehilangan ketajamannya ketika kalah 0-2 dari Torino. Meski sudah melepaskan 30 tembakan ke gawang Torino, penyelesaian akhir sang “Serigala Roma” masih sangat buruk dan diperparah dengan penampilan gemilang kiper Torino, Salvatore Sirigu.
“Ini bukan masalah mentalitas pemain karena tim mampu tampil bagus seperti menembak sebanyak 30 kali. Namun, bola tetap tidak mau masuk ke gawang,” ujar pelatih AS Roma Paulo Fonseca. Ia masih lega karena timnya masih mampu menciptakan banyak peluang.
Kekalahan ini membuat Roma kehilangan poin untuk memperkuat posisinya di posisi keempat klasemen sementara. Mereka saat ini masih mengantongi 35 poin. Sementara Atalanta menempel dengan 34 poin di peringkat kelima usai melibas Parma, 5-0. (REUTERS)