logo Kompas.id
UtamaNaturalisasi dan Normalisasi, ...
Iklan

Naturalisasi dan Normalisasi, Haruskah Dipertentangkan?

Solusi penanganan banjir dengan konsep normalisasi dan naturalisasi sungai disebut ampuh mengendalikan banjir. Bisa dibilang, keduanya beda prinsip tetapi satu tujuan.

Oleh
M Puteri Rosalina
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/j2xHiEIEhvS4Xj6kgSu92Cvgb0I=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200106_ENGLISH-BANJIR_A_web_1578321474.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Tumpukan sampah sisa banjir yang memenuhi separuh jalur inspeksi Sungai Saluran Mookervart, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (6/1/2020). Sampah-sampah ini merupakan sampah buangan warga yang terkena banjir setelah membersihkan tempat tinggal mereka.

Jarak waktu yang terentang dan perkembangan teknologi rupanya tidak juga mengubah perilaku dan cara pandang terhadap sungai. Sungai dianggap ”tempat sampah”, selain sebagai area yang bisa seenaknya diokupasi untuk permukiman, kawasan komersial, hingga industri.

Ego sektoral membuat para pihak lengah terhadap fokus melindungi masyarakat melalui upaya pengendalian banjir yang maksimal. Bencana banjir (dan longsor) di Jabodetabek dan Lebak awal 2020 menyebabkan 67 orang meninggal dan puluhan ribu jiwa mengungsi menurut data BNPB hingga Senin (6/1/2019).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000