Pemerintah DKI Jakarta segera memperbaiki lintasan Arena BMX Pulomas untuk mendukung pelatnas atlet-atlet Indonesia. Selain itu, arena juga akan dipakai menggelar kejuaraan BMX dalam kalender UCI 2020.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lintasan balap di Arena BMX Pulomas, Jakarta Timur, yang rusak akibat terendam banjir akan segera diperbaiki. Selain untuk menunjang latihan pelatnas BMX menuju Olimpiade Tokyo 2020, perbaikan sangat mendesak karena arena akan digunakan untuk menggelar Jakarta Internasional BMX pada 14-16 Februari. Ajang itu sudah masuk kalender kejuaraan Persatuan Balap Sepeda Internasional atau UCI pada 2020.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Budiyono, di Jakarta, Selasa (7/1/2020), mengatakan, Arena BMX Pulomas yang dibangun dengan biaya Rp 15 miliar-Rp 20 miliar untuk Asian Games 2018 itu didesain dengan saluran air untuk mencegah banjir.
Namun, Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1), intensitas hujan terlampau tinggi. Akibatnya, sungai yang ada di dekat Arena BMX meluap dan menggenangi wilayah sekitarnya. Banjir mencapai 1 meter di dalam arena dan bertahan hampir 24 jam.
Setelah air surut, kerusakan lintasan sekitar 30 persen. Lintasan yang dilapisi pasir dan batu mengelupas di sejumlah titik. Situasi itu cukup membahayakan untuk atlet berlatih ataupun berlomba. ”Kalau dipaksa menggelar perlombaan, hasil perlombaan pun bisa tidak diakui UCI walaupun arena itu sudah mengantongi sertifikat internasional,” ujar Budiyono.
Atas dasar itu, Budiyono menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PB ISSI untuk segera memperbaiki Arena BMX Pulomas. Mereka sudah menyiapkan material untuk perbaikan. Hanya saja, mereka tidak berani bergerak sendiri karena perlu arahan dan pengawasan dari federasi balap sepeda terkait.
”Dalam perbaikan, kami harus bersama PB ISSI karena mereka yang punya ilmu mengenai standar-standar yang harus dipenuhi,” kata Budiyono.
Menurut Budiyono, perbaikan sangat mendesak karena Arena BMX Pulomas akan menjadi tuan rumah Jakarta Internasional BMX pada 14-16 Februari. ”Menggelar kejuaraan internasional ini sangat penting untuk Jakarta, antara lain untuk promosi wisata dan mengangkat citra Jakarta di dunia internasional,” ujarnya.
Kepala Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Timur Eduard Situmeang mengutarakan, proses perbaikan itu kemungkinan akan dimulai pada Rabu (8/1). Proses perbaikan kemungkinan membutuhkan waktu 1-2 minggu. Namun, proses perbaikan juga memperhitungkan kondisi cuaca. Jika intensitas hujan masih cukup tinggi, pihaknya akan menunda perbaikan hingga dua pekan kemudian.
”Kalau cuaca belum kondusif juga hingga dua minggu kemudian, proses perbaikan akan tetap dilakukan karena kami mengejar Jakarta internasional BMX pada Februari nanti,” ujar Eduard.
Kualifikasi Olimpiade
Keberadaan Arena BMX Pulomas sangat penting untuk pelatnas. Pada 2020, tim BMX Indonesia yang mengandalkan I Gusti Bagus Saputra, Toni Syarifudin, dan Rio Akbar sedang berjuang menembus kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Bahkan, mereka akan mengikuti dua kualifikasi Olimpiade 2020 di Australia pada 1-9 Februari, yakni berlomba di Shepparton dan Bathurst. Setelah itu, mereka mengikuti Kejuaraan Nasional Balap Sepeda dan Jakarta Internasional BMX.
Berdasarkan aturan UCI, sebanyak 24 atlet berhak berlaga di nomor BMX Olimpiade 2020. Negara dengan peringkat 1-11 berhak mengirim 1-3 atlet ke Olimpiade. Sebanyak tiga atlet juga berhak tampil di Olimpiade apabila mengantongi peringkat individu dan lolos kualifikasi Kejuaraan Dunia UCI 2020.
Saat ini, Indonesia menempati peringkat negara ke-19. Sementara, secara individu, Bagus menempati peringkat ke-43, Toni ke-177, dan Rio ke-50. Sejauh ini, Bagus punya peluang paling besar untuk lolos ke Olimpiade 2020. Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia diwakili Toni yang lolos, setelah Brasil lolos dengan menggunakan hak tuan rumah. Saat itu, sejatinya, peringkat Indonesia berada di bawah Brasil.
Pelatih kepala tim nasional balap sepeda Indonesia, Dadang Haris Purnomo, mengatakan, latihan balap sepeda tidak bisa ditunda karena pebalap harus segera berlatih untuk kualifikasi Olimpiade. Karena Arena BMX Pulomas rusak, mereka berinisiatif mencari tempat alternatif, antara lain di Yogyakarta atau Banyuwangi, Jawa Timur (Kompas, 6/1/2020).