Sepekan setelah hujan lebat mengguyur Jakarta, genangan masih terjadi di Semanan, Jakarta Barat. Sejumlah 697 orang mengungsi. Upaya menanggulangi banjir terus dilakukan.
Oleh
Tim Kompas
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat, genangan di Semanan, Jakarta Barat, Selasa (7/1/2020) pagi, susut menjadi 10-40 sentimeter dari sebelumnya sekitar 2 meter. Jumlah pengungsi di Jakarta Barat terbanyak dibandingkan dengan lokasi lain, yaitu 546 jiwa dari 137 keluarga di lima titik pengungsian.
Total pengungsi banjir pada hari ketujuh sebanyak 697 jiwa dari 174 keluarga yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan, mayoritas pengungsi sudah kembali ke rumahnya pada hari ketujuh. Pengungsi yang terdata tak lagi menetap 24 jam. Tempat pengungsian digunakan untuk singgah di sela-sela pembersihan sisa banjir di rumah mereka.
”Mayoritas pengungsi telah kembali ke rumahnya pada 2 Januari 2020. Ada 36.445 orang yang mengungsi di 247 titik pengungsian. Sementara hari ini (Selasa) titik pengungsian tinggal 7 dan masih ada 690 orang yang berada di tempat pengungsian,” kata Anies setelah rapat koordinasi tingkat menteri terkait penanganan banjir Jakarta, Banten, dan Jawa Barat di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta.
Mayoritas pengungsi telah kembali ke rumahnya pada 2 Januari 2020.
Menurut Anies, fokus saat ini pada penanganan dan rehabilitasi sampai tuntas. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, sebagian Kelurahan Semanan tergenang karena daerah itu merupakan cekungan. Air berasal dari luapan Sungai Angke, Pesanggrahan, Kanal Barat, dan rob.
Tanggap darurat Bekasi
Di Bekasi, pemerintah kota memperpanjang masa tanggap darurat untuk menyelesaikan masalah sampah yang menumpuk di jalan, gorong-gorong, hingga perumahan warga. Total sampah yang sudah terangkut ke tempat pembuangan akhir mencapai 3.418,7 ton.
Sekretaris Daerah Kota Bekasi Reny Hendrawati mengatakan, masa tanggap darurat yang seyogianya selesai pada Selasa dilanjutkan lantaran banyaknya sampah yang tertinggal di perumahan. ”Selama masa tanggap darurat, kami juga memperbaiki fasilitas publik, termasuk tanggul dan saluran air yang rusak,” ujarnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menambahkan, tanggap darurat masih diperlukan untuk penanganan sampah dan pembersihan jalan-jalan utama yang terkena banjir.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Daud Ahmad, ada enam kabupaten dan kota di Jabar yang ditetapkan siaga darurat bencana sejak 1 Januari 2020, antara lain Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Karawang, dan Indramayu. Dengan tanggap darurat itu, setiap pemerintah daerah bisa mengajukan bantuan ke pemerintah provinsi.
Kerugian akibat banjir
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia DPD DKI Ellen Hidayat mengatakan, pusat belanja di Jakarta terimbas banjir. ”Seharusnya tanggal 1 Januari adalah puncak traffic (kunjungan) sebagaimana setiap tahun, tetapi tahun ini gagal. Traffic turun 40 persen sampai 60 persen, tergantung letak mal,” katanya. Beberapa mal yang tidak tergenang tetap terimbas kondisi yang melanda Jakarta sejak 1 Januari karena akses menuju mal tergenang.
Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Kadin DKI, mengatakan, sektor yang paling terdampak banjir adalah ritel dan pariwisata. Sektor ritel terutama adalah pasar tradisional dan pusat belanja. Di sektor pariwisata, destinasi wisata yang biasanya padat dikunjungi warga saat libur Tahun Baru kini sepi. ”Kami masih menghitung supaya akurat,” ujarnya.
Sarman berharap pihak ekspedisi dan pengusaha logistik mempertimbangkan kondisi cuaca sehingga proses pengiriman barang bisa lancar. Pedagang pasar di Jabodetabek menghadapi potensi kerugian akibat melonjaknya harga cabai.
”Pada 31 Desember 2019, pedagang sempat berbelanja banyak untuk menghadapi Tahun Baru. Namun, pada 1 Januari banjir sehingga barang dagangannya banyak terkena banjir,” ucap Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri. Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, penghitungan kerugian masih dilakukan. ”Sementara ini dilakukan pemulihan sarana dan prasarana,” ujarnya.
Menurut Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia DKI M Cahyaningtyas, dampak pada inflasi kemungkinan dari terganggunya distribusi dan berkurangnya pasokan dari sentra karena dampak banjir. Analisis lengkap masih disusun. Di Depok, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, kerugian material akibat banjir masih dihitung. Dari perhitungan yang baru 50 persen, kerugian material mencapai Rp 9 miliar.
Kerugian tidak hanya kerusakan fisik, tetapi juga pembangunan kembali infrastruktur yang rusak karena terdampak banjir. Longsor di Pitara, Depok, misalnya, jika dihitung, kerugiannya Rp 1 miliar. Namun, pembangunan ulang memerlukan dana lebih besar.
Kasus pompa air
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyelidiki kemungkinan adanya kelalaian saat banjir besar pada awal tahun ini. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Selasa, mengatakan, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat Purwanti Suryandari dipanggil pada Senin terkait penyelidikan dugaan tidak berfungsinya pompa air pada malam Tahun Baru 2020, yang berakibat banjir di Daan Mogot, Jakarta Barat.
Sejumlah pertanyaan diajukan, terutama soal tata kelola air, dan mengonfirmasi pompa air mengalami malafungsi saat malam Tahun Baru. Yusri menambahkan, pihak lain akan dipanggil dalam penyelidikan ini.
Yayan Yuhanah, Kepala Biro Hukum DKI, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi tentang pemeriksaan tersebut. ”Namun, kalau memang diperlukan pendampingan, kami siap,” jelasnya. Ia memperkirakan pemeriksaan terkait hal-hal awal. ”Kami pun sudah memiliki data dan kajian tentang pompa-pompa air yang mati dan kenapa mati saat banjir kemarin,” ucapnya.