Megawati Dinilai Menjaga Nilai-nilai Kemanusiaan dalam Kebangsaan
Penganugerahan Dr HC dari Soka University kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tak hanya menjadi pengakuan institusi dunia kepada sosok Megawati, tetapi juga agar nilai-nilai kebangsaan tetap terjaga.
Oleh
Rini M Kustiasih, dari Tokyo, Jepang
·4 menit baca
TOKYO, KOMPAS — Penganugerahan gelar doctor honoris causa dari Soka University kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tidak hanya menjadi pengakuan institusi dunia kepada sosok Megawati, tetapi juga melambangkan harapan agar nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian tetap terjaga di Indonesia. Megawati menjadi warga negara Indonesia kelima yang menerima penghargaan itu dari Soka University.
Menurut jadwal, Megawati menerima anugerah doctor honoris causa di bidang kemanusiaan pada Rabu (8/1/2020), pukul 09.30 waktu setempat.
Penganugerahan itu dihadiri mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, mantan Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI) Bambang Wibawarta, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Bidang Hubungan Luar Negeri Ahmad Basarah, dan Ketua DPP PDI-P Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo, serta sejumlah sahabat Megawati.
Sejumlah persiapan telah dilakukan sejak jauh-jauh hari dalam penganugerahan Dr HC tersebut kepada Megawati. Selasa kemarin, delegasi Megawati yang dipimpin Rokhmin meninjau lokasi penganugerahan dan melakukan persiapan terakhir secara detail.
Pemberian DR HC kepada Megawati ini menjadi penganugerahan ke-lima yang diberikan Soka University kepada tokoh dari Indonesia.
Direktur Administratif Soka University Hiroki Shimoide mengatakan, pemberian Dr HC kepada Megawati ini menjadi penganugerahan kelima yang diberikan Soka University kepada tokoh dari Indonesia.
Sebelumnya, Soka juga memberikan Dr HC kepada Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, dan mantan Duta Besar RI untuk Jepang Jusuf Anwar.
”Ini adalah suatu kehormatan bagi kami untuk memberikan anugerah Dr HC kepada Ibu Megawati karena peran dan kiprahnya selama ini. Penghargaan ini menjadi istimewa karena sekaligus menjadi kesempatan bagi kami memberikan apresiasi atas inspirasi yang diberikan beliau dalam perdamaian dan kemanusiaan,” kata Hiroki di sela-sela persiapan.
Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Bambang Wibawarta mengatakan, pemberian penghargaan ini tidak hanya bermakna penting kepada sosok Megawati seorang. Penghargaan ini juga secara simbolik menunjukkan apresiasi negara lain atau dunia terhadap pemimpin di Indonesia yang mampu menjaga perdamaian dan kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Bambang, dengan sangat beragamnya suku bangsa dan budaya di Indonesia, tidak mudah untuk menjaga perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan dalam bingkai NKRI. Ini tentu pekerjaan rumah yang tidak ringan karena ada 1.128 suku bangsa, 700 lebih bahasa, dan 17.000 pulau.
”Pada titik ini penghargaan kepada Megawati bisa menjadi salah satu contoh apresiasi dunia terhadap pemimpin Indonesia yang menjaga perdamaian, keberagaman, sebagai bagian penting dari kemanusiaan,” katanya.
Di samping itu, penganugerahan ini juga menjadi jembatan yang baik bagi kedua negara dalam menjalin hubungan persahabatan yang dekat.
Selama ini Jepang dan Indonesia memiliki hubungan diplomatik yang erat dan kerap melakukan kerja sama di bidang ekonomi, investasi, pendidikan, dan kebudayaan. Pemberian Dr HC kepada Megawati, lanjut Bambang, diharapkan makin mengeratkan hubungan antarnegara.
Pengakuan dunia
Terkait anugerah kepada Megawati, Basarah mengatakan, hal tersebut merupakan pengakuan dunia perguruan tinggi terhadap kapasitas intelektual dan pengabdian Megawati terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, baik melalui karya pengabdiannya kepada bangsa Indonesia maupun bagi kemanusiaan.
”Kesuksesan Ibu Mega dalam berbagai bidang pengabdian membuktikan bahwa Megawati adalah seorang otodidak yang mampu menyerap berbagai praktik disiplin ilmu langsung dari lapangan,” kata Basarah.
Kesuksesan Ibu Mega dalam berbagai bidang pengabdian membuktikan bahwa Megawati adalah seorang otodidak yang mampu menyerap berbagai praktik disiplin ilmu langsung dari lapangan.
Rokhmin mengatakan, Megawati antara lain memberikan perhatian pada kebersihan dan lingkungan hidup, mentalitas dan budaya, serta pendidikan etik dan kultural, sebagai bagian dari isu kemanusiaan.
Kemajuan suatu bangsa sebagaimana dirasakan di Jepang, yang antara lain ditandai dengan kedisiplinan tinggi masyarakatnya, tidak bisa dilepaskan dari kesadaran setiap manusianya pada isu-isu krusial yang memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Dihubungi terpisah, pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Arie Sujito mengatakan, penganugerahan kepada Megawati yang juga pemimpin partai berkuasa atau pemenang pemilu di Indonesia menjadi momentum harapan tersendiri kepada parpol tersebut. PDI-P diharapkan kian menguatkan nilai-nilai kemanusiaan pada tataran kebangsaan.
”Selama ini PDI-P sangat konsen pada kerakyatan atau wong cilik. Dengan penghargaan ini, komitmen PDI-P pada pluralisme, toleransi, perdamaian, dan kebangsaan, sebagai bagian juga dari kemanusiaan, tentu diharapkan makin kuat,” katanya.
Editor:
suhartono
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.