Setelah tersingkir dari posisi delapan besar kualifikasi Olimpaide Tokyo 2020, ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja harus bekerja keras memperbaiki peringkat mereka.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, RABU - Kerja keras ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja menuju Olimpiade Tokyo 2020 dimulai dengan melewati melewati rintangan pertama pada turnamen bulu tangkis Malaysia Masters. Ganda campuran nomor dua Indonesia ini diharapkan bisa terus melaju untuk memperbaiki peringkat dunia dan lolos ke Olimpiade.
Pada pertandingan yang bergulir di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (8/1/2020), Hafiz/Gloria mengalahkan wakil Jerman Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich 21-16, 21-19. Adapun unggulan kelima, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menyerah dari pemain non-unggulan Malaysia, Man Wei Chong/Pearly Tan Koong Le, 18-21, 13-21.
Berdasarkan peraturan Federasi Dunia Bulu Tangkis BWF, setiap negara berhak mengirimkan dua pasangan ke Olimpiade untuk nomor ganda apabila kedua pasangan dari satu negara tersebut berada di peringkat delapan besar kualifikasi Tokyo 2020 pada 30 April 2020. Saat ini, Indonesia menempatkan Praveen/Melati di peringkat kelima. Adapun Hafiz/Gloria berada di peringkat kesembilan.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan, Hafiz/Gloria masih punya peluang tampil di Olimpiade Tokyom 2020 bersama dengan Praveen/Melati.
”Mereka berdua harus bekerja keras agar masuk peringkat delapan besar. Saat ini mereka berada di posisi kesembilan sehingga peluang masih terbuka lebar asalkan mereka bisa memperlihatkan prestasi mereka,” kata Susy.
Untuk naik ke peringkat kedelapan, Hafiz/Gloria harus bisa melewati pencapaian ganda campuran Malaysia Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai. Pada 5 November 2019, Goh/Lai masih menempati peringkat ke-11. Sejak 12 November 2019, peringkat mereka naik ke posisi kedelapan setelah menembus semifinal China Terbuka dan Hongkong Terbuka.
Ganda Malaysia ini juga berhasil lolos ke final Korea Terbuka. Di laga pemuncak itu mereka menyerah dari pasangan Taiwan, Tang Chun Man/Tse Ying Suet yang menjadi juara.
Sementara itu, Hafiz/Gloria berada di peringkat kedelapan hingga 5 November 2019. Sepekan kemudian, mereka turun satu peringkat karena tergeser oleh Goh/Lai.
Penting
Untuk memperbaiki peringkat dunia, Susy mengatakan tiga turnamen awal tahun yakni Malaysia Masters, Indonesia Masters, dan Thailand Masters menjadi sangat penting untuk Hafiz/Gloria. Pada tiga turnamen tersebut, ganda campuran Indonesia ini diharapkan bisa meraih hasil lebih baik daripada tahun lalu. Pada Malaysia Masters 2019, langkah Hafiz/Gloria terhenti di babak kedua setelah kalah dari sesama pemain pelatnas, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow.
Kemarin, Hafiz/Gloria bisa melewati laga dengan relatif mudah. Setelah berbagi poin imbang 7-7 pada gim pertama, ganda Indonesia kemudian unggul dari Lamsfuss/ Herttrich. Beberapa kali ganda Jerman ini menyamakan kedudukan, namun tak sekalipun mereka bisa melewati perolehan poin Hafiz/Gloria.
Memasuki gim kedua, pertandingan berjalan cukup ketat karena faktor lapangan yang berangin. Hafiz/Gloria sempat tertinggal 9-13, tetapi kemudian bisa mengambil alih kendali permainan sehingga bisa menyamakan kedudukan pada kedudukan 18-18 sebelum menutup laga dengan 21-19.
Gloria mengatakan, pada gim kedua ia bermain terlalu hati-hati sehingga banyak kok ke luar atau pukulan menjadi tanggung. Adapun Hafiz menuturkan, pasangan Jerman itu bermain cukup ulet sehingga pukulannya kerap menyulitkan. Selanjutnya, di babak kedua Hafiz/Gloria akan bertemu dengan Man/Tan yang mengalahkan Praveen/Melati.
Selain Preveen/Melati, sejumlah pemain Indonesia juga langsung berguguran pada babak pertama, termasuk tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani, ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto, serta tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, Shesar Hiren Rhustavito, dan Tommy Sugiarto.