Banyuwangi akhirnya dipilih menjadi lokasi pelatnas balap sepeda bmx. Minimnya curah hujan menjadi faktor pendukung agar atlet dapat berlatih intensif jelang empat seri Piala Dunia BMX di Australia, 1-9 Februari.
Oleh
Angger Putranto
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS - Tim nasional balap sepeda BMX resmi memindahkan pelatnas dari Jakarta ke Banyuwangi. Para pebalap membutuhkan latihan intensif sebelum tampil pada Seri Piala Dunia di Australia yang menjadi kualifikasi untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Pelatnas dipindahkan karena kerusakan Arena BMX di Pulomas, Jakarta, yang sebelumnya menjadi lokasi latihan, karena banjir yang melanda kawasan Jabodetabek di awal tahun. Banyuwangi dipilih karena fasilitas yang memadai dan kondisi cuaca yang cukup mendukung.
”Kerusakan lintasan BMX akibat banjir memang cukup parah. Persiapan kami terganggu karena segalanya telah kami siapkan di Jakarta. Dengan perubahan ini, kami harus melakukan sejumlah penyesuaian,” ujar pelatih kepala timnas balap sepeda Dadang Haries Purnomo di Banyuwangi, Rabu (8/1/2020).
Dadang mengatakan, setelah mengetahui kerusakan tersebut, Manager Pelatnas BMX mencari alternatif tempat latihan. Yogyakarta sempat menjadi alternatif pertama yang dipilih. Namun, faktor cuaca membuat Banyuwangi menjadi pilihan akhir.
”Dua minggu terakhir saya berada di Yogyakarta, setiap sore hujan terus. Adapun di Banyuwangi, hujan masih jarang. Dalam seminggu sekitar dua kali saja,” ujar Dadang.
Kondisi Banyuwangi yang belum terlalu banyak hujan diharapkan dapat mendukung latihan atlet. Program latihan yang disusun mengharuskan para atlet berlatih satu minggu penuh. Setiap hari mereka berlatih antara 1 jam hingga 3 jam. Dalam satu minggu, para atlet hanya mendapat jatah libur satu hari.
Latihan intensif hingga akhir Januari diperlukan karena para pebalap akan berlaga pada empat Seri Piala Dunia BMX di Australia 2020, 1-9 Februari. Atlet yang disiapkan adalah Toni Syarifudin, I Gusti Bagus Saputra, dan Rio Akbar.
Ajang itu penting untuk mencari poin bagi ketiga pebalap lolos ke Tokyo 2020. Saat ini, Bagus menempati peringkat ke-43 dunia, Toni ke-177, dan Rio ke-50. Adapun Indonesia berada di peringkatke-19.
Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) menetapkan, Tokyo 2020 akan diikuti 24 pebalap terbaik. Setiap negara bisa meloloskan maksimal tiga pebalap dengan catatan negara tersebut berada di posisi 11 besar, atau ketiga pebalap masuk 24 besar, dan lolos kualifikasi Kejuaraan Dunia BMX.
Progam Latihan
”Tiga minggu jelang Piala Dunia, kami fokus pada pematangan teknik. Kondisi trek yang rusak dan cuaca hujan membuat anak-anak jarang main di trek. Padahal berlatih di trek sangat diperlukan untuk penyesuaian medan,” kata Dadang.
Kendati harus berpindah tempat latihan, Dadang merasa tidak ada masalah dengan fasilitas yang ada. Ia mengakui, sirkuit BMX di Jakarta berbeda dengan Banyuwangi. Sirkuit Muncar di Banyuwangi lebih teknikal dengan jarak rintangan dan lompatan yang lebih rapat. Adapun pada Arena BMX Pulomas, jarak antar rintangan yang lebih panjang membutuhkan kecepatan dan teknik para atlet.
”Dengan kondisi sirkuit yang ada, kami buat program khusus untuk penyesuaian. Kami berharap pekan ini para atlet sudah tiba Banyuwangi dan langsung berlatih, karena waktunya sudah sangat dekat,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Budiyono, mengatakan, Arena BMX Pulomas itu didesain dengan saluran air untuk mencegah banjir. Namun, intensitas hujan di awal tahun terlalu tinggi sehingga sungai di dekat Arena BMX meluap. Banjir mencapai 1 meter di dalam arena yang bertahan hampir 24 jam.
Setelah air surut, kerusakan lintasan sekitar 30 persen. Lintasan yang dilapisi pasir dan batu mengelupas di sejumlah titik. Situasi itu cukup membahayakan untuk atlet berlatih ataupun berlomba.