Rajab Arbani (40), pria asal Cilacap, Jawa Tengah, ditemukan tewas di pinggir Pantai Way Lunik, Kota Bandar Lampung, Kamis (9/1/2020). Di wajahnya terdapat luka.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Rajab Arbani (40), pria asal Cilacap, Jawa Tengah, ditemukan tewas di pinggir Pantai Way Lunik, Kota Bandar Lampung, Lampung, Kamis (9/1/2020). Saat ditemukan, terdapat luka di bagian wajahnya. Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab kematian pria tersebut.
Samaun (63), nelayan yang menemukan jasad korban, mengungkapkan, jenazah Rajab pertama kali ditemukan sekitar pukul 06.00. Saat itu, dia dan sejumlah nelayan lain hendak pergi melaut untuk mencari ikan.
”Kami lihat ada mayat pria yang mengenakan kaus dan celana hitam tergeletak di pinggir pantai. Kami lalu menghampiri dan melihat wajahnya berlumuran darah,” kata Samaun saat dtemui di lokasi penemuan mayat di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Saat ditemukan, pria itu tidak membawa identitas. Warga setempat pun tidak ada yang mengenalnya. Samaun dan warga setempat pun segera menghubungi polisi untuk mengevakuasi mayat tersebut.
Dari hasil identifikasi polisi, mayat itu diketahui bernama Rajab Arbani, warga Desa Cikaronjo, Kecamatan Wanereja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Identifikasi dilakukan dengan mengambil data sidik jari korban dan mencocokkannya dengan data KTP elektronik.
Oleh polisi, jasad Rajab dibawa ke kamar jenazah RSUD Abdul Moeloek untuk diotopsi. Kamis sore, pihak keluarga juga telah datang ke rumah sakit untuk memastikan identitas mayat tersebut.
Sutino (67), ayah korban, menyatakan terkejut saat mendapat informasi anaknya ditemukan meninggal di pinggir pantai. Menurut dia, anaknya baru tiba di Bandar Lampung tiga hari lalu. Sutino juga mengaku belum sempat bertemu anaknya.
Selama ini Rajab bekerja di Jakarta, sementara istri dan anak-anaknya tinggal di Cilacap. Dia pulang ke Bandar Lampung karena rumah kontrakannya di Jakarta sedang kebanjiran.
”Selama tiga hari dia tinggal di rumah kakaknya. Terakhir kali pamit dengan saudara ingin mencari kerja di daerah Panjang. Tiba-tiba saya mendapat kabar dia meninggal,” katanya.
Depran (25), keponakan korban, berharap polisi dapat menyelidiki penyebab kematian pamannya. Pasalnya, sebelum meninggal, pamannya sempat mengatakan ingin menemui temannya yang menawarkan pekerjaan. Selain itu, luka pada bagian kepala jasad pamannya dinilai tidak wajar.
Kepala Kepolisian Sektor Panjang Komisaris Adit Priyanto mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian korban. Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari petugas medis.
Dugaan sementara, luka di bagian wajah korban akibat benturan batu karang. Namun, apakah Rajab merupakan korban pembunuhan ataupun kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan.
Hingga saat ini, polisi baru memeriksa sejumlah saksi yang menemukan korban di pinggir pantai. Polisi masih akan meminta keterangan pihak keluarga dan teman yang ditemui korban sebelum ditemukan meninggal.