Otoritas penerbangan AS dan sejumlah maskapai melarang penerbangan melalui wilayah udara Irak dan Iran pasca-jatuhnya pesawat Ukraina di Teheran. Tidak ada bukti kecelakaan itu terkait ketegangan keamanan Iran-AS.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
TEHERAN, RABU—Sebanyak 176 penumpang dan awak pesawat yang berasal dari tujuh negara tewas dalam kecelakaan pesawat Ukraine International Airlines, PS752, setelah dua menit lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, Iran, Rabu (8/1/2020). Spekulasi penyebab kecelakaan pun bermunculan karena peristiwa naas itu terjadi di tengah ketegangan tinggi di Timur Tengah dan hanya beberapa jam setelah Teheran meluncurkan rudal terhadap pangkalan- pangkalan di Irak yang menampung pasukan AS.
Sebagian besar penumpang Boeing 737-800 dari Teheran menuju Kiev, Ukraina, itu adalah warga non-Ukraina. Sebanyak 82 penumpang adalah warga Iran dan 63 warga Kanada. Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko menyatakan terdapat 11 warga Ukraina —2 penumpang dan 9 awak pesawat—10 warga Swedia, 4 warga Afghanistan, serta masing-masing 3 warga Jerman dan Inggris.
Sejumlah pejabat dari Pemerintah Iran menyebut masalah mekanis menjadi penyebab kecelakaan pesawat berusia 3,5 tahun itu. Hal senada awalnya juga diungkapkan pihak berwenang Ukraina, tetapi kemudian pernyataan itu ditarik kembali. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan agar publik tidak berspekulasi tentang penyebab kecelakaan itu.
(Pesawat) itu adalah salah satu pesawat terbaik yang kami miliki dengan awak yang luar biasa dan dapat diandalkan.
”Tugas kami adalah menentukan penyebab jatuhnya Boeing itu dan memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada keluarga para korban,” kata juru bicara parlemen Ukraina, Dmytro Razumkov, lewat sebuah pernyataan melalui media sosial Facebook.
Beberapa saat setelah kecelakaan itu, otoritas penerbangan Amerika Serikat langsung melarang terbang maskapai-maskapai yang terdaftar di AS di wilayah udara Irak, Iran, dan Teluk. Langkah serupa diambil sejumlah maskapai penerbangan. Lufthansa dan Air France mengatakan, mereka menangguhkan penerbangan melalui wilayah udara Irak dan Iran.
Manajemen Ukraine International Airlines juga mengatakan telah menangguhkan penerbangan tanpa batas waktu ke Teheran setelah kecelakaan itu. ”(Pesawat) itu adalah salah satu pesawat terbaik yang kami miliki dengan awak yang luar biasa dan dapat diandalkan,” kata Presiden Ukraine International Airlines Yevhen Dykhne dalam sesi pernyataan pers seusai kecelakaan tersebut.
Zelenskiy langsung memerintahkan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua pesawat sipil di negara itu. Hal tersebut dilakukan tanpa memedulikan kesimpulan yang bakal muncul terkait kecelakaan di Iran itu.
Otoritas penerbangan Iran mengatakan tidak akan menyerahkan kotak hitam PS752 kepada AS atau Boeing.
Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh, seperti dikutip kantor berita Mehr, mengatakan, berdasarkan aturan penerbangan global, penyelidikan adalah hak negara tempat kecelakaan udara terjadi.
”Kecelakaan ini akan diselidiki oleh organisasi penerbangan Iran, tetapi Ukraina juga dapat hadir selama penyelidikan insiden itu,” katanya.
Menurut para ahli penerbangan, negara-negara yang mampu menganalisis kotak hitam hanya sedikit—terutama Inggris, Perancis, Jerman, dan AS. Biro Investigasi Kecelakaan Perancis (BEA), yang menangani penyelidikan kecelakaan udara, mengatakan, belum menerima permintaan bantuan dari pihak berwenang Iran.
Penerbangan tertunda
Penerbangan PS752 tertunda hampir satu jam. Menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, setelah lepas landas, pesawat menuju barat, tetapi tidak pernah berhasil mencapai ketinggian 8.000 kaki.
Sebagaimana dikutip kantor berita Iran, IRNA, Qassem Biniaz, juru bicara Kementerian Transportasi Iran, mengatakan, salah satu mesin pesawat itu terbakar. Pilot pesawat itu lalu kehilangan kendali atas pesawat tersebut dan jatuh.
Di Paris, CFM—pembuat mesin pesawat yang dimiliki bersama oleh General Electric dan Safran Perancis—mengatakan, spekulasi mengenai penyebab kecelakaan itu prematur.