Sisa empat bulan masa kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 membuat persaingan pebulu tangkis kian ketat. Mereka perlu selalu waspada, termasuk pada pemain non unggulan.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, KAMIS - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan “Jojo” Christie mewaspadai lawannya, Angus Ng Ka Long yang akan dihadapi pada perempat final turnamen Malaysia Masters di Kuala Lumpur Sports City, Bukit Jalil, Malaysia, Jumat (10/1/2020).
Reputasi atlet Hongkong itu tak secemerlang tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota, yang meraih 11 gelar juara pada 2019, termasuk juara dunia. Ng lebih banyak jaura turnamen berlevel rendah, yaitu empat gelar dari turnamen International Challenge/Series pada 2014-2015. Dia menempati peringkat kesembilan dunia, lebih rendah dari Jojo yang berada di posisi keenam.
Akan tetapi, Ng menjadi pemain yang selalu menyulitkan Jojo karena terkenal dengan karakternya yang ulet dan sabar. Jojo memenangi dua laga terakhir, salah satunya pada final Selandia Baru Terbuka 2019. Namun, dari delapan pertemuan, keduanya berimbang dengan empat kemenangan.
”Saat ini, banyak pemain yang penampilannya menanjak. Yang paling penting itu persiapan sebelum masuk lapangan, karena hal itu akan menentukan permainan. Saya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin karena kami sudah sama-sama tahu apa yang perlu diwaspadai,” kata Jojo.
Meski belum pernah menjuarai turnamen besar, penampilan Ng meningkat pada 2019. Dia mencapai dua final, Thailand Terbuka BWF Super 500 yang setara Malaysia Masters, dan Selandia Baru Terbuka Super 300. Mengawali 2019 pada posisi ke-14, Ng telah naik lima peringkat pada akhir 2019.
Di Kuala Lumpur, Ng berpotensi menjadi lawan yang sulit dikalahkan setelah pada babak kedua menyingkirkan unggulan kedua, Chou Tien Chen (Taiwan), 23-21, 21-17. Pada pertandingan lain, Jojo mengalahkan Rasmus Gemke (Denmark), 22-20, 21-13.
Jika bisa mengalahkan Ng, Jojo akan bertemu salah satu di antara dua nama besar, yaitu Viktor Axelsen (Denmark) atau Chen Long (China), pada semifinal. Pertemuan dengan Momota atau Shi Yuqi (China) bisa terjadi pada final.
Jojo menjadi satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia menyusul kekalahan Shesar Hiren Rushtavito dari Chen Long, 18-21, 13-21. Dua tunggal putra lainnya, Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto, tersingkir pada babak pertama.
Tangguh
Di ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang juga menjadi satu-satunya pasangan Indonesia tersisa, juga akan menghadapi lawan tangguh pada perempat final. Mereka bertemu Chang Ye-na/Kim Hye-rin (Korea Selatan), yang selalu menang dari dua pertemuan mereka sebelumnya. Pada babak kedua, Chang/Kim mengalahkan wakil tuan rumah, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, 22-20, 21-15.
”Kami mau balas kekalahan. Ganda putri Korsel itu sedang bagus penampilannya. Kami sudah dua kali bertemu, dan sama-sama tahu permainan masing-masing. Nanti akan kami pelajari lagi permainan mereka,” tutur Greysia yang bersahabat dengan Chang.
Pada ganda putra, Indonesia memastikan satu tiket semifinal dengan terjadinya pertemuan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada perempat final. Tiket semifinal lainnya berpeluang didapat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang menghadapi Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan).
Fajar/Rian memenangi pertemuan terakhir melawan Kevin/Marcus pada perempat final Korea Terbuka 2019, tetapi lima kali kalah dari tujuh pertemuan. Sementara itu, Hendra/Ahsan unggul 4-2 atas Lee/Wang.
Lee, yang berpasangan dengan Yang Ching Tun, juga akan menjadi lawan bagi ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, yang menang atas Man Wei Chong/Tan (Malaysia), 21-12, 21-14.