PM Kanada Justin Trudeau mempunyai informasi intelijen dari sejumlah sumber, yang menunjukkan bahwa pesawat maskapai Ukraina yang jatuh di dekat Teheran ditembak rudal darat ke udara milik Iran.
Oleh
Kris Mada
·3 menit baca
TEHERAN, JUMAT -- Iran meminta Kanada dan negara lain berbagi bukti atas tuduhan mereka yang menyatakan pesawat Ukraine International Airlines jatuh karena ditembak rudal. Teheran menegaskan, pemeriksaan kecelakaan pesawat yang menewaskan 176 penumpang dan awak pesawat pada Rabu lalu itu melibatkan semua negara.
”Kami mengajak Perdana Menteri Kanada dan pemerintah lain yang punya informasi soal kecelakaan itu untuk memberi data kepada tim penyelidik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, Jumat (10/1/2020), di Teheran.
Ia mengatakan hal itu setelah PM Kanada Justin Trudeau, PM Inggris Boris Johnson, PM Australia Scott Morrison, dan Presiden AS Donald Trump berpendapat sama soal kecelakaan tersebut. ”Kami mempunyai informasi intelijen dari sejumlah sumber, termasuk dari sekutu kami. Bukti-bukti menunjukkan, pesawat ditembak rudal darat ke udara milik Iran,” kata Trudeau.
Penembakan pesawat dengan penumpang dari sejumlah negara, termasuk 63 warga Kanada, itu diduga tidak disengaja. ”Semua informasi intelijen menunjukkan, tidak ada kesengajaan,” ujar Morrison. Pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan maskapai Ukraine International Airlines itu jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, dalam penerbangan menuju Kiev, Ukraina, Rabu (8/1) pagi.
Pesawat itu jatuh tidak lama setelah Iran menembakkan rudal-rudalnya ke pangkalan militer AS di Irak sebagai pembalasan atas pembunuhan Qassem Soleimani, Komandan Brigade Al-Quds, unit elite Garda Revolusi Iran, oleh AS di Baghdad, Jumat (3/1). Dalam pernyataan, Iran mengatakan bahwa kendala teknis sebagai pemicu kecelakaan pesawat berumur 3,5 tahun tersebut. Kepala Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh menegaskan, pesawat itu jatuh bukan akibat tembakan rudal.
Namun, Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan, pihak berwenang mempunyai beberapa dugaan soal insiden itu. ”Ditembak rudal, mungkin rudal Tor,” ujarnya. Rudal Tor dibuat Rusia dan dijual antara lain ke Iran pada 2007. Iran diketahui mempunyai 29 Tor-M1s dan pernah memamerkan rudal-rudal itu di hadapan umum.
Trump yakin, Iran bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat maskapai Ukraina tersebut dan menafikan pernyataan Teheran soal masalah teknis.
Data satelit
Sejumlah pejabat AS menyampaikan, data satelit yang memperkuat dugaan pesawat itu ditembak rudal. Pejabat AS menyebutkan, pesawat itu terkunci oleh sistem radar Iran. Mereka yakin, pesawat itu menjadi sasaran salah tembak.
Pakar pertahanan dan pendiri Missile Defense Advocacy Alliance, Riki Ellison, mengatakan, sistem pengenal Boeing mirip dengan pesawat-pesawat angkut militer AS. ”Mereka (Iran) sedang dalam kondisi siaga untuk menembak pesawat apa pun yang dikenali sebagai armada AS. Seseorang membuat kesalahan dengan mengenali pesawat itu sebagai pesawat militer,” ujarnya.
Dalam data intelijen berdasarkan rekaman satelit, dua rudal darat ke udara terlihat mengarah ke pesawat tak lama setelah pesawat tersebut lepas landas. Setelah itu, terlihat ledakan di sekitar pesawat. Lalu, pesawat jatuh dalam kondisi terbakar.
Badan Keselamatan Transportasi Kanada mengumumkan, mereka diundang Iran untuk ikut menyelidiki kecelakaan itu. Teheran juga mengundang perwakilan otoritas AS untuk ikut menyelidiki. Perwakilan otoritas Perancis juga dilibatkan dalam penyelidikan tersebut.
Wakil Tetap Iran untuk Organisasi Penerbangan Sipil Inter- nasional Farhad Parvaresh mengatakan, aturan internasional memungkinkan AS terlibat dalam penyelidikan. Ini karena Boeing 737-800 yang jatuh di Teheran dirancang dan dibuat di AS. Perancis juga dilibatkan sebagai negara produsen mesin pesawat. Parvaresh menegaskan, penting untuk memastikan penyelidikan bebas dari politisasi. (AP/REUTERS)