Roma bukan tipe tim yang mengandalkan kemampuan satu pemain saja. Hal tersebut terlihat dari keaktifan pemain di posisi lain dalam mencetak gol.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo
·3 menit baca
ROMA, SABTU — Kemenangan sangat dibutuhkan Juventus untuk dapat merebut puncak klasemen Liga Italia yang dipegang Inter Milan. Tantangan besar akan dihadapi sang juara bertahan saat bertamu ke kandang AS Roma di Stadion Olimpico, Roma, Senin (13/1/2020) pukul 02.45 WIB.
Untuk dapat mengalahkan Roma di kandang lawan bukanlah pekerjaan mudah bagi Juventus. Dalam empat pertemuan terakhir di Roma, Juventus belum pernah menang. Mereka mengalami tiga kekalahan dan satu kali imbang. Pada musim lalu, Juventus takluk dengan skor 0-2.
Kekuatan Roma pada musim ini juga lebih baik dibandingkan dengan musim lalu yang hanya mampu mencapai peringkat ke-6. Semua lini Roma semakin solid, mulai dari lini belakang yang mengandalkan ketangguhan Chris Smalling yang menunjukkan kebangkitannya sejak dipinjam dari Manchester United hingga Edin Dzeko di lini depan yang telah mencetak 7 gol di Liga Italia.
Roma bukan tipe tim yang mengandalkan kemampuan satu pemain saja. Hal tersebut terlihat dari keaktifan pemain di posisi lain dalam mencetak gol. Bek kiri Aleksandar Kolarov menjadi pencetak gol terbanyak kedua Roma di Liga Italia.
Selain itu, ketika Dzeko kesulitan mencetak gol, Roma masih memiliki gelandang yang rajin membobol gawang lawan, seperti Nicolo Zaniolo, Henrikh Mkhitaryan, Justin Kluivert, dan Diego Perotti.
Sayangnya, beberapa pemain Roma mengalami masalah cedera setelah kalah, 0-2, dari Torino pada pertandingan sebelumnya, seperti Mkhitaryan, David Zappacosta, Kluivert, Davide Santon, dan Javier Pastore. Manajer Roma Paulo Fonseca juga menginformasikan, Leonardo Spinazzola sedang terserang virus sehingga tidak dapat berlatih bersama tim pada minggu ini.
Meskipun beberapa pemainnya absen, Fonseca menuturkan, anak didiknya akan tetap berusaha tampil maksimal untuk dapat menjaga persaingan dengan Juventus dan Inter Milan dalam perebutan gelar juara Liga Italia. Roma saat ini berada di peringkat ke-4 dengan raihan 35 poin atau terpaut 10 poin dari Inter Milan dan Juventus.
”Tim ini selalu bermain dengan berani melawan klub-klub besar. Saya lebih khawatir ketika kami kehilangan poin dari Genoa atau Torino. Ini masalah mentalitas dan ambisi. Jika ingin lebih dekat dengan Juve dan puncak klasemen, kita tidak bisa melakukan kesalahan,” ujar Fonseca, seperti dikutip dari Football Italia, Sabtu (11/1/2020).
Fonseca akan menginstruksikan pemainnya untuk bermain disiplin dalam bertahan dan menjaga agar pemain Juventus tidak mudah melakukan pergerakan di lini tengah. Ketika memiliki kesempatan untuk menyerang, mereka akan memanfaatkannya dengan baik. Roma memiliki kelebihan dalam memanfaatkan peluang dari tendangan jarak jauh dan tendangan bebas.
Gelandang Juventus, Blaise Matuidi, mengakui, Roma akan menyulitkan timnya untuk mendapatkan poin penuh. Kedua tim sama-sama memainkan sepak bola menyerang sehingga mereka akan berusaha untuk menguasai bola lebih banyak. Karena itu, pertarungan sengit di lini tengah bakal terjadi.
”Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit karena Roma adalah tim hebat yang memainkan sepak bola yang sangat menyerang, sedikit seperti kami,” ujar Matuidi kepada Sky Sport Italia.
Kekuatan lini tengah Juventus sedikit menurun dengan absennya Rodrico Bentancur akibat kartu merah yang ia terima dalam pertandingan final Piala Super Italia melawan Lazio pada 22 Desember 2019. Posisi Bentancur akan diisi Adrien Rabiot yang musim ini baru bermain sebanyak 10 kali di Liga Italia dengan 4 di antaranya turun sebagai pemain pengganti.
Juventus akan memanfaatkan ketajaman penyerang Cristiano Ronaldo yang pada pertandingan sebelumnya mencetak tiga gol ke gawang Cagliari. Bintang asal Portugal tersebut juga telah mencetak gol ke gawang lawan dalam lima pertandingan berturut-turut di Liga Italia. Ronaldo pun berambisi agar timnya dapat terus meraih poin penuh untuk memberikan tekanan kepada Inter Milan. (AFP)