Abu Dhabi, Kompas Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Kepresidenan Qasr al-Watan, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (12/1/2020).
Oleh
Anita Yossihara dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
·2 menit baca
ABU DHABI, KOMPAS —Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Kepresidenan Qasr al-Watan, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (12/1/2020). Selain kerja sama ekonomi, pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi yang juga Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA Sheikh Mohamed bin Zayed al-Nahyan itu juga membicarakan upaya mengembangkan Islam yang damai.
Presiden Jokowi tiba di Istana Qasr al-Watan sekitar pukul 17.30 dan langsung disambut Sheikh Mohamed. Kepala Negara kemudian mengikuti upacara penyambutan yang diawali dengan dentuman meriam. Rangkaian kunjungan kenegaraan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral. Selain Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, pertemuan bilateral juga diikuti Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam pertemuan bilateral itu Sheikh Mohamed menyampaikan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Oleh karena itu, sudah selayaknya Indonesia bisa menjadi contoh praktik Islam yang damai. Islam, lanjut Sheikh Mohamed, bukanlah agama yang mengajarkan ekstremisme, apalagi terorisme. Oleh karena itu, penting pula bagi negara-negara berpenduduk Muslim mempromosikan moderasi Islam.
Kerja sama untuk mempromosikan konsep-konsep moderasi beragama, nilai toleransi, dan peningkatan kesadaran publik atas bahaya ekstremisme menjadi salah satu poin yang disepakati dalam pertemuan bilateral. Presiden Jokowi pun menyampaikan keinginan untuk menjadikan UEA sebagai mitra dalam pendidikan Islam yang modern, moderat, dan toleran. ”Pendidikan semacam itu penting sebagai upaya mencegah ekstremisme dan terorisme,” ujar Jokowi.
Investasi
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi kali ini merupakan kunjungan balasan atas kehadiran Sheikh Mohamed di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada 24 Juli 2019. Retno Marsudi mengatakan, titik berat kunjungan Presiden Jokowi ke Abu Dhabi adalah untuk menindaklanjuti rencana kerja sama investasi UEA di Indonesia. ”Heavy dari kunjungan ini, sekali lagi, adalah mengenai investasi,” ujarnya.
S
etidaknya terdapat 16 kesepakatan kerja sama RI-UEA yang ditandatangani dalam pertemuan bilateral tersebut. Sebelas di antaranya merupakan kerja sama antarperusahaan. Total nilai proyek kerja sama investasi RI-UEA sebesar 22,9 miliar dollar AS.
Proyek kerja sama investasi itu antara lain proyek pengelolaan Kilang Balikpapan antara PT Pertamina (Persero) dan perusahaan minyak dan gas Mubadalah; pengelolaan Kilang Balongan antara Pertamina dan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC); kontrak kerja antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan Enterprise Global Aluminium (EGA); serta proyek kerja antara PT PLN (Persero) dan Masdar untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di Waduk Cirata.
Adapun lima kesepakatan lain merupakan kerja sama antarpemerintah kedua negara, di antaranya kerja sama pengembangan agama Islam dan agrikultur.