Pelatih Zinedine Zidane seolah memiliki mantra sihir yang membuat timnya menjuarai Piala Super Spanyol, Senin dini hari WIB. Zidane selalu juara di sembilan turnamen bersama Real Madrid.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
JEDDAH, SENIN – Presiden Real Madrid Florentino Perez nampak semringah seusai timnya mengalahkan Atletico Madrid dan menyabet trofi Piala Super Spanyol melalui adu penalti di Jeddah, Arab Saudi, Senin (13/1/2020). Alih-alih menyanjung para pemain Real, Perez justru memuji setinggi langit sosok yang tidak bermain di final itu, yaitu pelatih Zinedine Zidane.
“Zidane memiliki kecintaan dengan Real Madrid. Banyak gelar telah diraihnya. Dia sempat beristirahat setahun dan kini kembali dengan energi baru. Ia mampu menyatukan tim dan kini kami memenangi trofi lagi. Zidane adalah berkah dari surga,” ujar Perez dikutip The National seusai laga itu.
Bukanlah tanpa alasan Perez menyanjung Zidane. Mantan gelandang asal Perancis itu kini menegaskan dirinya sebagai salah satu pelatih sepak bola terhebat sejagat. Total sepuluh trofi telah ia persembahkan untuk Real. Menariknya, sembilan dari sepuluh trofi itu diraihnya di ajang turnamen seperti Piala Super (dua kali), Liga Champions Eropa (tiga kali), dan Piala Super Eropa (dua kali).
Menakjubkannya, Zidane tidak sekali pun pernah kalah di sembilan final turnamen yang diikutinya bersama Real. “Sungguh, saya tidak tahu. Itu tinggal di dalam klub ini. Kami selalu ingin juara, meskipun (final) kali ini tidak mudah,” ujar Federico Valverde, gelandang Real, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik di laga itu.
Rekor menakjubkan Zidane di turnamen seperti Liga Champions membuat sejumlah pihak percaya bekas pemain berjuluk “Si Penyihir” itu memiliki ilmu supranatural. Managing Madrid misalnya, menyebut Zidane memiliki mantra yang bisa menghiptonis para pemainnya tampil lebih hebat dari biasanya di turnamen sepak bola.
“Mantra-mantranya, seperti ritual Macumba Brasil, mengubah Casemiro (gelandang bertahan Real) menjadi Ronaldinho ketika menendang jarak jauh. Jimat Andalusia-nya juga membuat (bek) Sergio Ramos menjelma Paolo Maldini serta Franz Beckenbauer di laga-laga besar,” tulis Managing Madrid menjelang laga final Liga Champions 2018.
Bak kesetanan
Pada derbi Madrid di final Piala Super Spanyol kemarin, Zidane mengubah Valverde tampil kesetanan bak perpaduan Casemiro dan Ramos. Pemain yang sempat dilihat sebelah mata itu menjadi pahlawan Real di laga itu. Jasa terbesarnya adalah saat menghentikan striker Atletico, Alvaro Morata, berlari sendirian ke gawang Real di detik-detik terakhir babak ekstra laga itu.
Bak menjelma Ramos, Valverde menekel Morata dengan agresif. Meskipun Valverde dikartu-merah, gawang Real selamat. Mereka pun memaksakan adu penalti dan lantas menjadi juara. “Tekel itu adalah momen terpenting di laga ini. Masuk akal dia meraih penghargaan (pemain terbaik) lewat tindakannya yang (membuat Real) memenangi laga itu,” tukas Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone mengenai Valverde.
Sihir yang sama juga membuat Atletico dikalahkan Real pada final Liga Champions, 2014 lalu. Ketika itu, Real sempat tertinggal 0-1 oleh gol Diego Godin, mantan bek Atletico. Namun, ajaibnya, Ramos tampil bak striker dan mencetak gol di menit injury time 90+3. Real lantas menjadi juara setelah mencetak tiga gol lainnya di babak ekstra alias tambahan waktu. Saat itu, Zidane aktif berteriak di pinggir lapangan, yaitu sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti. Zidane kembali membuat Atletico patah hati di final Liga Champions 2016. Ketika itu, Real mengalahkan Atletico lewat adu penalti. Zidane bertindak sebagai pelatih Real. Tiga trofi Liga Champions kini telah diraihnya bersama Real, plus satu lainnya sebagai asisten.
Tidak heran, Perez ngotot mendatangkan kembali Zidane ketika Real tengah terpuruk pada musim lalu. Menjelang musim panas 2018, Zidane sempat meninggalkan Real. Klub itu lantas diasuh Julen Lopetegui sebelum digantikan Santiago Solari tiga bulan berselang. Real, yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo, tidak mendapatkan gelar apa pun di musim itu.
Zidane pun kembali pada Maret 2019. Dalam situasi sulit, menyusul kerap cederanya Eden Hazard, Gareth Bale, dan Karim Benzema, Zidane membawa Real lolos ke babak gugur Liga Champions dan kini memuncaki klasemen Liga Spanyol bersama Barcelona. Trofi Piala Super Spanyol 2019-2020 menjadi gelar pertamanya sejak kembali ke Real. (AFP)