logo Kompas.id
UtamaMenyiasati Keniscayaan di...
Iklan

Menyiasati Keniscayaan di Kipas Ciliwung

Banjir di Jakarta dan sekitarnya di awal tahun ini menambah sederet catatan tak pernah absennya Ibu Kota dari ancaman banjir, sejak Gubernur Hindia Belanda JP Coen (1621) hingga kini Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YOuXNKv4V03KrcF6Z8XZFlPQBnc=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fb3c8ec32-2510-4271-9fef-f035aea7a5d4_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Alat berat digunakan untuk mengeruk dan mengangkat sampah yang tersangkut di pelampung penangkap sampah di Kanal Banjir Barat, Jakarta, Minggu (12/1/2020). Bermacam sampah hanyut terbawa arus air, seperti plastik, kayu, ranting, dan sampah rumah tangga. Sejumlah pemulung terlihat memilih sampah yang bernilai ekonomi untuk dikumpulkan.

Banjir di Jakarta dan sekitarnya di awal tahun ini menambah sederet catatan tak pernah absennya Ibu Kota dari ancaman banjir. Sejak Gubernur Hindia Belanda JP Coen (1621) hingga kini Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Ibu Kota tak bisa melepaskan diri dari bawaan alaminya. Seiring pertumbuhan penduduk yang memberi tekanan bagi pusat pemerintahan, kemajuan teknologi dan peradaban seharusnya bisa beradaptasi dengan kondisi alami ini.

Jakarta berada di lereng kaki sistem kipas aluvial daerah aliran Sungai Ciliwung. Ini menempatkan Jakarta sebagai lokasi berkumpulnya air yang sejatinya sumber kehidupan makhluk hidup.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000