Shin Tae-yong akan berusaha memperbaiki mental dan fisik pemain Indonesia yang selama ini menjadi kelemahan utama. Ia menginginkan, pemain mau mengorbankan dirinya demi meraih kemenangan dalam sebuah pertandingan.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong, akan berusaha memperbaiki mental dan fisik pemain Indonesia yang selama ini menjadi kelemahan utama. Ia menginginkan, pemain mau mengorbankan dirinya demi meraih kemenangan dalam sebuah pertandingan.
Sejak pengamatannya dalam seleksi pemain timnas U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, mulai Senin lalu, Tae-yong melihat potensi yang dimiliki pemain muda Indonesia. Dalam wawancara khusus pada Jumat (17/1/2020) di Bekasi, ia mengungkapkan, Indonesia memiliki pemain dengan kemampuan individu yang bagus, tetapi masih lemah dalam fisik dan mental.
”Saya telah mengamati dalam lima hari ini. Saya lihat (Indonesia memiliki) potensi yang besar. Hanya perlu sedikit dikembangkan, maka akan jadi lebih baik lagi,” kata Tae-yong dalam bahasa Korea Selatan yang diterjemahkan oleh penerjemah Jeongseok Seo.
Menurut mantan pelatih Korea Selatan (Korsel) tersebut, beberapa pemain Indonesia memiliki keunggulan dalam kecepatan, tetapi kurang pada postur tubuhnya. Keunggulan tersebut dapat dimanfaatkan dalam proses serangan balik.
Untuk mengatasi persoalan postur tubuh, ia akan berusaha meningkatkan kemampuan fisik pemain agar tidak kedodoran saat bermain. Shin telah berdiskusi dengan Indra Sjafri, mantan pelatih timnas U-23 yang saat ini menjadi asistennya. Demi meningkatkan stamina pemain, ia membawa Lee Jae Hong yang pernah menemaninya di Piala Dunia 2018 ke Indonesia.
Selain postur tubuh yang relatif kecil, pemain Indonesia juga masih lemah dalam semangat bertarung untuk meraih kemenangan. Tae-yong melihat, pemain Indonesia memiliki kecenderungan menyalahkan orang lain ketika melakukan kesalahan.
Sebagai pelatih yang memiliki kedisiplinan dan etos kerja yang tinggi, Tae-yong ingin para pemain Indonesia mau berkorban untuk tim. Untuk memperbaiki masalah tersebut, pemain harus melatihnya mulai dari menjaga pola hidup hingga menghilangkan sikap yang tidak bertanggung jawab.
Sikap pengorbanan diri demi kepentingan tim sangat dibutuhkan karena berpengaruh pada semangat untuk tidak mudah menyerah dan berani bertarung di lapangan. Tae-yong pun menegaskan, sikap pengorbanan diri menjadi bagian penting dalam penerapan gaya bermain yang akan ia usung.
Menurut Tae-yong, gaya bermain dan formasi dapat disesuaikan dengan kemampuan pemain serta kondisi di lapangan. Namun, sikap pengorbanan diri untuk meraih kemenangan harus dibina sejak awal.
Tantangan pribadi
Tae-yong merasa tertantang untuk mengembangkan sepak bola Indonesia setelah sukses membawa Korsel masuk Piala Dunia Rusia 2018. Ia pun memilih melatih Indonesia meskipun mendapatkan tawaran dari beberapa klub, salah satunya Shenzhen FC di Liga Super China.
”Kalau melatih satu klub itu cakupannya kecil, sedangkan kalau Indonesia cakupannya besar. Karena saya sudah pernah (berkompetisi) di Piala Dunia, saya punya impian untuk mengembangkan satu negara lain,” ujarnya.
Untuk saat ini, ia belum memiliki target juara sebab kualitas sepak bola Indonesia masih lemah sehingga perlu ada tahapan untuk peningkatan. Ia hanya memasang target agar Indonesia dapat lolos dari babak grup Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung pada 2021 di Indonesia.
Kemampuan dan pengalaman Tae-yong sudah tidak diragukan lagi. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pun mengakui, Tae-yong adalah pelatih yang tepat untuk Indonesia karena memiliki pengalaman melatih hingga tingkat dunia.
”Timnas Indonesia membutuhkan pelatih yang andal. Shin Tae-yong adalah salah satu pelatih yang memiliki prestasi dunia,” ujar Iriawan. (Kompas.id, 20/11/2019).
Sejauh ini, proses adaptasi Tae-yong di Indonesia tidak ada masalah. Ia mengaku terbantu dengan adanya penerjemah yang memudahkannya dalam berkomunikasi. Meskipun demikian, ia tetap akan berusaha untuk belajar bahasa Indonesia agar dapat berkomunikasi dengan para pemain secara langsung.