Presiden Tegaskan Makna Penting Piala Dunia U-20 2021
Presiden Joko Widodo menginstruksikan supaya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 memenuhi standar internasional, karena ajang ini bisa menjadi pembuktian kemampuan Indonesia menggelar ajang-ajang besar.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Piala Dunia U-20 2021 membuka peluang Indonesia untuk menunjukan diri sebagai bangsa yang maju di mata dunia. Selain itu, ajang ini juga bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo meminta persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 dilakukan secara rinci.
"Ini momen penting untuk menunjukkan Indonesia negara maju dan bangsa besar yang mampu melaksanakan event internasional dengan baik. Pengalaman menyelenggarakan Asian Games dan Asian Para Games 2018 dapat dijadikan acuan dan standar dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20," tutur Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas tentang penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bersama Wakil Presiden Ma\'ruf Amin di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Hadir dalam rapat terbatas ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menko Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pariwisata Wishnutama, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua PSSI M Iriawan, dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari.
Dalam pengantarnya, Presiden juga mengingatkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pada 2021 semakin dekat. Untuk itu, semua stadion yang akan digunakan harus dicek apakah sesuai untuk penyelenggaraan pertandingan kelas dunia, dari lapangan, ruang ganti, tempat duduk penonton, toilet, hingga ruang media. Bila diperlukan, renovasi bisa dilakukan.
Sejauh ini, disiapkan sepuluh stadion untuk Piala Dunia U-20. Sebanyak enam stadion disiapkan sebagai stadion utama dan empat lainnya stadion cadangan. Keenam stadion utama tersebut adalah Stadion Gelora Bung Karno Jakarta (76.000 kursi), Stadion Manahan Solo (20.000 kursi), Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya (50.000 kursi), Stadion Gelora Sriwijaya/Jakabaring Palembang (40.000 kursi), Stadion Pakansari Cibinong (30.000 kursi), dan Stadion Si Jalak Harupat Bandung (40.000 kursi).
Adapun empat stadion cadangan adalah Stadion Wibawamukti Cikarang (30.000 kursi), Stadion Mandala Krida Yogyakarta (35.000 kursi), Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi (30.000 kursi), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar (25.000 kursi).
Kendati demikian, kata Zainudin, saat ini penentuan stadion masih menunggu konfirmasi dari FIFA. Tim yang dipimpin Sekjen Kemenpora akan rapat di kantor FIFA pada 25 Januari sekaligus memastikan stadion mana yang akan digunakan.
Tak hanya fasilitas pertandingan, Presiden juga mengingatkan supaya konektivitas stadion dengan akomodasi dipersiapkan. Jangan sampai ada pertandingan terlambat karena masalah ini.
Penyelenggaraan Piala Dunia U-20, lanjut Presiden, juga harus dimanfaatkan untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia. Sebab, ajang ini akan menjadi pusat perhatian dunia, apalagi pesertanya berasal dari 24 negara yang tersebar di lima benua.
Uji coba
M Iriawan menyebutkan, PSSI akan bertanggung jawab mempersiapkan pemain. Saat ini, seleksi tengah dilakukan. Jumat atau Sabtu pekan ini, setidaknya 28 hingga 30 nama akan ditetapkan. Pada 20 Januari ini, tim akan mengikuti uji coba selama sepuluh hari di Thailand.
"Kalau target saya maksimal, apalagi pelatih kita baru dan sudah kita lihat pola latihannya," tutur Iriawan saat ditanya mengenai target PSSI di Piala Dunia U-20.
Pelatih Shin Tae-yong diyakini akan mampu mengelola pemain-pemain Indonesia. Mengacu pada Piala Dunia 2018 di Rusia, lanjut Iriawan, pemain Korea Selatan pun bisa memenangi pertandingan melawan pemain Jerman kendati postur tubuh sedikit berbeda.
Adapun waktu pelaksanaan Piala Dunia U-20 biasanya Mei, tetapi kata Iriawan, diharap bisa digeser ke Juli. Sebab, pada Mei 2021, masyarakat Muslim sedang berpuasa. Setidaknya diperlukan waktu sebulan untuk pemulihan supaya semua dalam kondisi fit saat bertanding.