logo Kompas.id
UtamaMemeluk Semesta di Otak
Iklan

Memeluk Semesta di Otak

Semesta memberi misteri ketakterhinggaan. Hana ”Madness” Alfikih (27), dengan gangguan bipolarnya, merasakan misteri di otaknya seperti misteri ketakterhinggaan semesta. Sekuat tenaga ia berusaha memeluknya.

Oleh
NAWA TUNGGAL
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AtOUejJhqgGS8VixH1T6EffVAto=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FHana-Alfikih_86474584_1579353523.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG (MYE) 15-01-2020

Hana Alfikih ( Hana Madness )

”Sejak masuk bangku sekolah taman kanak-kanak, saya sudah merasakan ada sesuatu yang berbeda di dalam diri saya. Ketika saya menangis, saya menangis sampai tantrum. Ketika saya sedih, sedihnya berkepanjangan,” ujar Hana dalam suatu perbincangan ringan, Rabu (15/1/2020), di Jakarta.

Perasaan berbeda dan tidak mengenali diri akhirnya pupus, setelah psikiater menegakkan diagnosis bipolar baginya di tahun 2013.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000