Permainan Barcelona di bawah asuhan Setien berbanding terbalik dengan ketika masih diasuh Ernesto Valverde yang sangat mengandalkan kemampuan individu Lionel Messi. Setien melibatkan seluruh pemain dalam strateginya.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
BARCELONA, SENIN — Pelatih baru Barcelona Quique Setien telah memenuhi janjinya untuk mengembalikan gaya bermain Barca yang dikenal dengan sebutan tiki-taka. Meskipun hanya menang tipis 1-0, Barca tampil menekan dan dinamis pada pertandingan Liga Spanyol kontra Granada di Stadion Camp Nou, Barcelona, Senin (20/1/2020).
Di laga debut Setien tersebut, Barca mampu menguasai bola hingga 83 persen dan menghasilkan 1.005 operan. Dengan penguasaan bola sebanyak itu, Granada terpaksa bermain bertahan agar tidak mudah kebobolan.
Strategi Granada tersebut cukup ampuh untuk menahan pergerakan dinamis pemain Barca. Sang juara bertahan hanya bisa menghasilkan 6 tendangan ke gawang dari 18 kali percobaan.
Permainan Barca di bawah asuhan Setien berbanding terbalik dengan Barca ketika masih diasuh Ernesto Valverde yang sangat mengandalkan kemampuan individu Lionel Messi. Setien melibatkan seluruh pemain dalam strateginya. Meskipun pada akhirnya Messi yang tetap menjadi pencetak gol dan memberikan kemenangan perdana bagi Setien.
Dalam proses gol tersebut, pergerakan dinamis ala tiki-taka pun kembali hadir. Proses gol tersebut diawali dari umpan Messi kepada Antoine Griezmann. Penyerang asal Perancis tersebut melanjutkan umpan kepada Arturo Vidal dengan pergerakan indah.
Setelah mengontrol bola dengan sekali sentuhan, Vidal memberikan umpan dengan kaki bagian belakang pada Messi yang berlari ke dalam kotak penalti. Setelah menerima bola dari Vidal, Messi menendang bola ke sudut kanan bawah dengan pelan yang membuat kiper Granada, Rui Silva, terkecoh.
Para pemain Granada tampak kebingungan dan hanya bisa melihat pergerakan pemain Barca. Setien pun tak sungkan untuk merayakan gol tersebut dengan penuh semangat. Gol pada menit ke-76 tersebut menjadi puncak dari usaha Barca yang selalu gagal sejak babak pertama.
”Kami melakukan beberapa gerakan seperti itu di babak pertama, tetapi tidak terjadi (gol). Ketika bola jatuh ke Messi, Anda tahu peluang yang sangat bagus itu akan masuk (menjadi gol),” ujar Setien.
Mantan Pelatih Real Betis tersebut berhasil mengaplikasikan kembali gaya permainan khas tiki-taka yang dibawa Johan Cruyff dan dilanjutkan oleh Pep Guardiola. Selama dipegang Valverde, gaya tersebut seperti menghilang begitu saja.
Permainan Barca tak lagi membosankan dengan hanya mengandalkan kemampuan individu Messi. Umpan dan pergerakan pemain Barca lebih cepat dan tekanan kepada lawan lebih tinggi. Messi yang banyak beroperasi di tengah mampu bekerja sama dengan Griezmann di sebelah kiri dan pemain muda Ansu Fati di sisi kanan.
Setien juga melanjutkan tradisi Barca yang selalu mengorbitkan pemain muda. Ia memasukkan gelandang 20 tahun Riqui Puig pada pertengahan babak kedua untuk menggantikan pemain senior Ivan Rakitic beberapa menit sebelum terjadi gol.
Setien pun puas dengan kemampuan Puig yang jarang terlihat di masa Valverde. Puig mampu membaca permainan dan kehadirannya memperkuat lapangan tengah Barca.
”Dia melakukannya dengan sangat baik. Dia datang ketika kami berada dalam situasi yang baik dengan pemain tambahan. Dia mampu membaca pertandingan dengan sempurna,” ujar Setien.
Sukacita Setien kian terang karena hanya ada dua tendangan Granada yang mengarah ke gawang Barca. Ia berharap, Barca semakin tajam dalam urusan mencetak gol.
Kemenangan ini membuat Barca kembali menduduki puncak klasemen Liga Spanyol setelah kemarin sempat direbut Real Madrid seusai mengalahkan Sevilla dengan skor 2-1. Kedua tim sama-sama mengumpulkan 43 poin, tetapi Barca unggul dua gol dari Real Madrid. (Reuters/AFP)