Kondisi Mengenaskan SD Negeri yang Hanya Berjarak 8 Km dari Jakarta
Sebuah unggahan video viral karena memperlihatkan murid Sekolah Dasar Negeri Samudrajaya 04, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, tengah memohon ke para pejabat di daerahnya agar memperbaiki sekolah mereka yang rusak.
Oleh
STEFANUS ATO
·4 menit baca
Sebuah postingan video dari akun Instagram @bekasi_24jam, Sabtu (18/1/2020), viral karena memperlihatkan murid-murid Sekolah Dasar Negeri Samudrajaya 04 di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, tengah memohon ke para pejabat di daerahnya agar memperbaiki sekolah mereka yang rusak.
Jika dilihat di peta, sekolah dasar ini letaknya hanya berjarak 8 kilometer dari perbatasan Provinsi DKI Jakarta dengan Provinsi Jawa Barat. Lokasi yang tak jauh dari peradaban dan segala macam kemajuan bangsa ini.
Namun, kondisi bangunan SD Negeri Samudrajaya 04 memang memprihatinkan. Malah bisa dibilang mengenaskan bila mengingat lokasinya yang tak jauh dari pusat pemerintahan negara ini.
Saat Kompas mengunjungi sekolah tersebut pada Senin (20/1/2020), tampak kerusakan di mana-mana. Selain atap, dan plafon yang berlubang, sebagian keramik lantai sekolah itu juga terlepas.
Pada saat musim hujan, siswa SDN Samudrajaya 04 yang berjumlah sekitar 230 orang sering diliburkan karena banjir. Anak-anak di sekolah itu juga biasanya langsung meninggalkan kelas saat hujan lebat karena kondisi atap sekolah bocor.
Orangtua siswa berharap bangunan sekolah itu segera direnovasi lantaran khawatir gedung itu ambrol dan menimpa siswa-siswa di sekolah itu.
Sedikitnya ada empat gedung kelas SDN Samudrajaya 04 yang rusak parah. Genteng hingga plafon empat ruang kelas itu berlubang sehingga sinar matahari menembus hingga lantai dasar, Senin (20/1/2020) siang. Beberapa jendela ruang kelas itu juga terbuka lantaran kaca penutupnya pecah.
Kondisi ruangan kelas juga tampak berlumpur. Sebagian keramik yang dipasang di lantai juga sudah terkelupas sehingga menyisakan tanah. Beberapa buku pelajaran siswa masih menumpuk di atas meja dalam kondisi basah, sobek, atau terkena lumpur.
Gedung SDN Samudra Jaya 04 memang tidak dilengkapi pagar sehingga beberapa ekor kambing masuk dan memakan rumput di halaman sekolah itu. Di bagian lain halaman sekolah itu juga tampak berlumpur.
Saya kalau hujan dan angin, pasti ke sekolah suruh anak saya pulang. Takut atap sekolahnya roboh.
Kartika (36), salah satu orangtua siswa SDN 04 Samudrajaya, mengatakan, sejumlah ruang kelas berlumpur lantaran dua minggu lalu sekolah itu dilanda banjir setinggi sekitar 30 sentimeter. Saat itu, seluruh siswa diliburkan hingga banjir surut.
”Tidak banjir pun, saat hujan siswa-siswa di sini pasti disuruh pulang lebih awal. Itu di atapnya sudah bolong semua, jadi hujan pasti air merembes,” katanya.
Orangtua siswa SDN Samudrajaya 04 juga khawatir dengan kondisi atap sekolah yang mulai rapuh dan berlubang. Mereka khawatir atap bangunan sekolah itu ambrol sewaktu-waktu siswa belajar.
”Saya kalau hujan dan angin, pasti ke sekolah suruh anak saya pulang. Takut atap sekolahnya roboh,” ujar perempuan Desa Samudrajaya itu.
Ketua Komite Sekolah SDN Samudrajaya 04, Sahara, mengatakan, empat gedung sekolah yang rusak parah itu merupakan gedung yang dipakai siswa kelas IV, V, dan VI. Sebagian bangunan kelas I, II, dan III juga atapnya berlubang.
”Jumlah siswa kami ada sekitar 230 orang. Sekolah ini sudah rusak dari tiga tahun lalu,” katanya.
Komite sekolah sejak dua tahun lalu sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan sejumlah perusahan swasta dengan permintaan sekolah itu direhabilitasi. Namun, hingga kini belum ada respons dari pihak-pihak yang mendapat kiriman proposal.
”Kami dari sekolah sudah berusaha dengan segala cara dan semaksimal mungkin. Tetapi, sampai hari ini belum ada tanggapan dari pemerintah daerah,” kata Sahara.
Disebar di media sosial
Oleh karena upaya yang dilakukan pihak sekolah tak kunjung membuahkan hasil, sejumlah siswa dibantu salah satu guru sekolahnya kemudian mencari strategi lain. Beberapa siswa di sekolah itu kemudian secara terbuka meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk memperbaiki dan memperhatikan kondisi sekolah mereka.
Permintaan para siswa itu direkam dalam sebuah video dan diunggah ke media sosial. Salah akun media sosial Instagram yang mengunggah video itu, yakni akun @infobekasi dan @bekasi_24jam.
Kepala SDN Samudrajaya 04 Adi Siswanto mengatakan, beberapa hari yang lalu Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah mengadakan survei. Menurut rencana, renovasi total sekolah itu akan dimulai pada Juni atau Juli 2020.
”Kami sudah mengajukan (usulan perbaikan) dari tahun lalu dan akan direalisasikan tahun ini,” ucapnya.
SDN Samudrajaya 04 memang rutin mendapatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) setiap tahun. Namun, anggaran itu tidak diperbolehkan untuk renovasi sehingga selama ini dimanfaatkan untuk pemeliharaan.
”Dana BOS yang kami dapat itu satu tahun Rp 186 juta atau sesuai jumlah murid. Satu murid dapat Rp 800.000 per tahun,” ujar Adi.