Kebutuhan industri 4.0 menuntut institusi pendidikan membentuk pembelajaran dengan pendekatan dinamis dan multidisiplin.
Oleh
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS —Kebutuhan industri 4.0 menuntut institusi pendidikan membentuk pembelajaran dengan pendekatan dinamis dan multidisiplin. Untuk itu, dibutuhkan proses belajar-mengajar yang dinamis dan perampingan birokrasi kampus.
Rektor terpilih Institut Teknologi Bandung (ITB ) Reini D Wirahadikusumah menegaskan itu saat dilantik di Bandung, Senin (20/1/2020). Adopsi sudut pandang pendidikan di era 4.0, ujarnya, berkaitan dengan konektivitas dan pembelajaran yang tidak terpatok batas dimensi studi.
Perluasan pengalaman belajar mahasiswa saat ini lebih ditekankan pada pemikiran interdisipliner, pemikiran kritis, pembelajaran mandiri, dan kebebasan akademik demi mendapat nilai-nilai keilmuan yang tinggi. Penguatan sistem inovasi menjadi salah satu strategi meningkatkan mutu ITB beralaskan pemikiran-pemikiran tersebut.
”Perumusan agenda riset unggulan perlu dipertajam dengan pendekatan lintas atau transdisiplin agar lebih mampu merespons kepentingan nasional dan dinamika pengetahuan global. Kuncinya perluasan kebebasan akademik demi mewujudkan nilai tambah,” tutur Reini dalam pidato pelantikan.
Demi mewujudkan sosok ITB sebagai perguruan tinggi yang berkiprah global sekaligus menjawab tantangan lokal, Reini berencana merampingkan struktur organisasi sehingga bergerak adaptif dan efisien. Pemanfaatan sistem informasi manajemen hingga peningkatan pendapatan dengan cara kreatif dan inovatif menjadi strategi lima tahun.
Ketua Majelis Wali Amanat ITB Yani Panigoro menilai Reini mampu melaksanakan itu jika didukung seluruh komponen kampus. Pendekatan multidisiplin dilakukan dalam hal memberikan kebebasan mahasiswa menuntut ilmu dan dosen sebagai penggerak. Artinya, belajar-mengajar tidak hanya di kampus. Dosen menjadi penggerak yang mengarahkan dalam kerangka konseptual dari materi kuliah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, inovasi pendidikan tinggi, khususnya di Jabar, harus berkecepatan tinggi. Dosen harus adaptif pada perkembangan zaman. Pendidikan tidak hanya di dalam kelas dan proses mencari ilmu memanfaatkan teknologi informasi. ”Kami berharap ITB menjadi universitas kelas dunia yang diunggulkan,” tuturnya. (RTG)