Ketua Fraksi Republik di Senat Mitch McConnell, Senin (20/1/2020), mengusulkan agar pihak penuntut dan pembela terdakwa masing-masing memiliki waktu 24 jam selama dua hari untuk mempresentasikan argumen.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
WASHINGTON DC, SELASA — Senat Amerika Serikat akan segera memulai persidangan pemakzulan Presiden AS Donald Trump. Sebagai suara mayoritas di Senat, Republik mengusulkan peraturan yang dapat membuat persidangan berjalan cepat bagi Trump.
Presiden AS Donald Trump resmi menjadi terdakwa dalam sidang pemakzulan di Senat pada 16 Januari 2020. DPR AS sebelumnya mendakwa Trump atas dua hal, yaitu menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres AS.
Sebanyak 100 senator akan berkumpul bersama Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts di Washington DC, Selasa (21/1/2020), pukul 13.00 waktu setempat. Mereka akan menetapkan aturan persidangan, antara lain waktu argumen bagi DPR sebagai penuntut (house managers) dan tim pengacara Trump sebagai pembela, waktu untuk pertanyaan bagi senator, serta kepastian untuk memanggil saksi atau mencari bukti lain.
Ketua Fraksi Republik di Senat Mitch McConnell, Senin, mengusulkan agar pihak penuntut dan pembela terdakwa masing-masing memiliki waktu 24 jam selama dua hari untuk mempresentasikan argumen. Dengan demikian, sidang kemungkinan terdiri atas empat sesi masing-masing selama 12 jam.
Usulan McConnell tidak secara khusus mengizinkan saksi untuk bersaksi. Menurut McConnell, dirinya tidak akan mempertimbangkan masalah saksi hingga argumen dan interogasi selesai.
Usulan aturan tersebut dapat membuat proses persidangan pemakzulan berjalan cepat ketimbang persidangan pemakzulan Presiden Ke-42 AS Bill Clinton pada 1999 yang berlangsung selama lima pekan. Gedung Putih memperkirakan persidangan Trump akan berakhir dalam dua pekan.
”McConnell sedang menggegaskan persidangan serta mempersulit saksi dan dokumen untuk diajukan. Pada sesuatu yang penting seperti pemakzulan, resolusi Senator McConnell tidak lain adalah aib nasional,” ujar Ketua Fraksi Demokrat di Senat AS Chuck Schumer dalam sebuah pernyataan.
Demokrat ingin agar pejabat kunci Gedung Putih ikut bersaksi, seperti Pelaksana Tugas Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney dan mantan Penasihat Keamanan Nasional AS (NSA) John Bolton. Para pejabat dan mantan pejabat Gedung Putih tersebut diyakini tahu banyak soal keterkaitan Trump dan Ukraina. Bolton telah menyatakan bersedia bersaksi jika dipanggil.
Demokrat diperkirakan akan mencoba untuk mengubah usulan itu sehingga pembahasan mengenai aturan persidangan bisa berjalan lama.
Proses persidangan
Belum jelas apakah persidangan akan segera dimulai pada Selasa, 21 Januari. Proses persidangan akan diawali dengan DPR sebagai penuntut memiliki waktu 24 jam dalam dua hari untuk membuka argumen. Adapun tim penuntut dipimpin oleh Ketua Komite Intelijen DPR Adam Schiff.
Setelah penuntut selesai, tim pengacara Trump yang terdiri atas 12 orang akan memiliki waktu yang sama untuk merespons argumen tersebut. Salah satu anggota pengacara Trump adalah Kenneth Starr yang terkenal terlibat dalam upaya pemakzulan Presiden AS Bill Clinton.
Selama kedua belah pihak menyampaikan argumen, senator sebagai juri tidak boleh berbicara kecuali dalam sesi tertutup.
Selanjutnya, para senator akan memiliki 16 jam untuk menanyai, baik tim penuntut maupun pembela. Pertanyaan senator akan disampaikan secara tertulis dan dibacakan oleh Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts sebagai ketua sidang.
Terkait saksi, pemanggilan saksi akan dipertimbangkan melalui argumen yang disampaikan oleh penuntut dan pembela. Senat dapat menggelar sesi tertutup untuk membahas hal tersebut dan kemudian melakukan pemungutan suara. Jika Senat setuju memanggil saksi, saksi akan dipanggil secara tertutup dan kemudian Senat akan memutuskan apakah mereka harus memberikan kesaksian terbuka.
Dalam kasus Trump, ia juga hampir pasti akan dinyatakan tidak bersalah mengingat Republik menguasai Senat, yakni 53 kursi. Untuk melengserkan Trump dari jabatannya, Demokrat membutuhkan dua pertiga suara.
Trump akan berada di luar negeri saat pengadilan pemakzulan berlangsung. Ia telah meninggalkan AS, Senin (20/1/2020), untuk mengikuti Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Presiden ketiga
Trump menjadi presiden ketiga yang mengalami persidangan pemakzulan. DPR berupaya untuk memakzulkan Presiden Andrew Johnson pada 1868 dan Bill Clinton selama 1998-1999, tetapi Senat menyatakan mereka tidak bersalah.
Peristiwa Trump menjadi terdakwa dalam persidangan pemakzulan berawal dari tindakannya menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk meminta penyelidikan terhadap Joe Biden dan anaknya, Hunter Biden, atas sebuah kasus korupsi pada 25 Juli 2019. Joe merupakan bakal calon presiden terpopuler Demokrat yang kemungkinan besar akan berkontestasi dalam Pilpres AS 2020.
Sebelum menelepon Zelensky, Trump diduga sengaja menahan pengiriman bantuan internasional untuk Ukraina senilai 391 juta dollar AS. Ia pun dicurigai menyalahgunakan kekuasaan sebagai presiden untuk kepentingan pribadi dan dinilai tidak bekerja sama selama pemeriksaan berlangsung. (AFP/AP/REUTERS)