China Peringatkan Virus Korona Bisa Bermutasi dan Menyebar Luas
Pemerintah China memperingatkan virus korona dapat bermutasi dan menyebar luas, kebanyakan menular melalui saluran pernapasan.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
SHANGHAI, RABU — Pemerintah China memperingatkan virus korona dapat bermutasi dan menyebar luas. Jumlah kasus pasien virus korona di China terkonfirmasi menjadi 440 kasus di mana korban jiwa bertambah menjadi sembilan orang. Warga diimbau untuk mengurangi interaksi di tempat publik.
Wakil Menteri dari Komisi Kesehatan Nasional China Li Bin, dalam konferensi pers di Beijing, China, Rabu (22/1/2020), mengatakan, virus korona tipe baru (2019 novel coronavirus/2019-nCoV) kebanyakan menular melalui saluran pernapasan. ”Ada kemungkinan virus bermutasi dan penyebaran penyakit yang lebih jauh,” tuturnya.
Dari 440 kasus yang ditemukan di China, 9 orang telah meninggal. Selain itu, 2.197 orang yang berinteraksi langsung dengan pasien diisolasi. Sejauh ini, 765 orang dari pasien yang diisolasi telah keluar dari pengawasan.
”Baru-baru ini, telah terjadi perubahan besar dalam jumlah kasus, yang berkaitan upaya kami memperdalam pemahaman tentang penyakit ini, meningkatkan metode diagnosis, dan mengoptimalkan distribusi kit diagnosis,” kata Li.
Peneliti Hong Kong dan Inggris memperkirakan, jumlah penderita virus korona berkisar 1.300-1.700 kasus.
Kota Wuhan, Hubei, diduga kuat sebagai pusat epidemi. Warga diimbau untuk menjauhi kawasan tersebut. Kini, virus tersebut telah menginfeksi warga lintas negara hingga Thailand, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Makau, dan Amerika Selatan.
Sebelumnya, peneliti Komisi Kesehatan Nasional China, Zhong Nanshan, mengatakan, virus korona dapat menular langsung antarmanusia.
Beijing telah mengklasifikasikan wabah virus korona masuk dalam kategori yang sama dengan sindrom pernapasan akut parah (SARS). Artinya, penderita wajib diisolasi dan ada potensi untuk menerapkan karantina. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran karena SARS yang membunuh 650 orang di China dan Hong Kong selama 2002-2003.
Para ahli belum mengetahui sumber asli dari virus. ”Kami akan meningkatkan upaya penelitian untuk mengidentifikasi sumber dan penularan penyakit ini. Para ahli percaya sebagian besar kasus terkait dengan Wuhan,” ujar Li.
Para ahli mencurigai sumber utama wabah berasal dari hewan. Daftar harga yang beredar secara daring di China menunjukkan sebuah pasar di Wuhan mencantumkan daftar hewan atau produk berbasis hewan yang dijual, seperti rubah hidup, buaya, anak anjing, serigala, dan tikus. Mereka juga menjual musang, hewan yang terhubung dengan SARS.
”Kami sudah tahu bahwa penyakit itu berasal dari pasar yang melakukan transaksi ilegal hewan liar. (Sudah jelas) virus ini beradaptasi dan bermutasi,” kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, Gao Fu.
Isolasi dan sterilisasi
Pemerintah China mewaspadai jutaan warga akan bepergian di seluruh negara karena perayaan tahun baru Imlek. Komisi Kesehatan Nasional mengumumkan langkah-langkah untuk mengatasi penyebaran virus korona di tempat umum, termasuk sterilisasi dan peredaran warga di bandara dan stasiun bus.
Kami akan meningkatkan upaya penelitian untuk mengidentifikasi sumber dan penularan penyakit ini.
Otoritas kesehatan mendesak agar warga mencuci tangan secara teratur, menghindari tempat ramai, menghirup udara segar, dan memakai masker jika batuk. Selain itu, warga yang menderita batuk dan demam diharapkan segera ke rumah sakit.
”Beberapa hari terakhir, saya menggunakan masker bahkan di tempat yang tidak terlalu ramai. Saya tidak akan melakukannya pada masa lalu,” kata Wang Suping (50), seorang warga yang bekerja di sekolah seni Beijing.
Di Wuhan, sebagai pusat epidemi, sebanyak 11 juta warga kota diimbau untuk tidak meninggalkan kota, sedangkan pengunjung diminta untuk menjauh. Polisi memeriksa tempat parkir kendaraan guna mencari unggas hidup atau hewan liar yang akan pergi atau datang ke kota.
Otoritas Wuhan memeriksa kondisi warga di jalan, bandara, dan stasiun kereta api. Beberapa acara publik juga batal. Sementara acara pertandingan sepak bola internasional pindah ke Nanjing.
Sejumlah negara yang telah menerima laporan kasus telah mengintensifkan upaya untuk menghentikan penyebaran virus. Pihak berwenang menapis para penumpang pesawat di bandara-bandara internasional. Korea Utara bahkan akan melarang turis asing untuk masuk.
Pasien pertama yang terdeteksi di AS adalah seorang warga Seattle berusia 30 tahun. Pejabat terkait menyatakan, pasien tersebut berada dalam kondisi yang baik. (REUTERS/AFP)