Pemerintahan Biden-Haris memberi jaminan kembalinya tatanan global lebih baik. Implikasinya, meski masa depan masih diliputi ketidakpastian, namun gejolak bisa lebih terkelola.
Barang impor murah yang membanjiri pasar Indonesia, dalam jangka pendek, menopang daya beli masyarakat. Namun, dalam jangka panjang, akan menyisihkan produk dalam negeri.
Masyarakat, terutama kelas menengah-atas, cemas atas peningkatan kasus Covid-19 terkonfirmasi sejak libur Oktober 2020.
Vaksin memberi harapan baru. Namun, risiko kesehatan tak serta-merta sirna dan perekonomian tak bisa pulih begitu saja. Pemulihan ekonomi, selain memakan waktu, juga tak akan kembali ke kondisi sebelum pandemi.
Vaksinasi bukan jawaban satu-satunya untuk menghentikan penularan Covid-19. Protokol pencegahan penularan Covid-19 mesti diterapkan agar risiko penularan dapat ditekan.
Pengumuman tentang vaksin menimbulkan dampak pemberitahuan. Namun, yang paling penting, ekspektasi masyarakat terhadap pemulihan ekonomi di masa mendatang dapat dijaga.
Vaksin menumbuhkan harapan baru. Namun, persoalan tak berhenti pada vaksinasi. Selepas vaksinasi dilakukan, kita kembali menghadapi berbagai persoalan, antara lain tentang pemulihan ekonomi.
Ekspektasi mesti dikelola untuk menjaga kepercayaan sekaligus mengungkit pemulihan ekonomi. Momentum mesti dimanfaatkan agar proses pemulihan tidak berlangsung lebih mahal dan lebih lama.
Pandemi Covid-19 telah memunculkan banyak perubahan, mulai dari yang bersifat fundamental hingga perilaku.
Kontribusi utama pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada geliat konsumsi rumah tangga. Struktur tenaga kerja yang memburuk dan angka kemiskinan yang melonjak harus diantisipasi dan dimitigasi.