Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019 terasa miskin narasi. Hanya beberapa media yang mengangkat isu dan bahaya korupsi.
Dua pengendara sepeda motor menembak mati aktivis masyarakat sipil terkemuka Fahem al-Tai di Karbala, Irak, sepulang dari unjuk rasa antipemerintah.
Alshamrani menulis bahwa dirinya membenci rakyat Amerika karena ”melakukan kejahatan tidak hanya terhadap umat Islam, tetapi juga kemanusiaan” dan mengkritik dukungan Washington untuk Israel.
Masyarakat melihat sinyal perbaikan kinerja badan usaha milik negara melalui usul pemberhentian direksi Garuda. Harapan itu harus terus dijaga.
Langkah awal pemberhentian merupakan langkah yang tepat. Namun, proses itu tak boleh hanya pada pemberhentian. Perlu penyelidikan menyeluruh untuk membersihkan siapa pun yang terlibat dalam skandal tersebut.
Unjuk rasa berlarut-larut yang diwarnai kekerasan berlangsung di banyak negara di dunia, mulai dari Irak, Lebanon, Hong Kong, hingga Chile.
Musyawarah Nasional X Partai Golkar secara aklamasi menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum. Perpecahan terhindarkan. Soliditas terjaga.
Hanya ada satu yang pasti di dunia ini, yakni perubahan. Prinsip itu disadari betul oleh organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
Kita masygul dan kecil hati melihat hasil yang diperlihatkan Program for International Student Assessment (PISA) 2018 yang diselenggarakan oleh OECD.
Belum reda tensi perang dagang AS- China, eskalasi perang dagang global kembali meningkat menyusul lang- kah AS menerapkan tarif impor pada Perancis, Brasil, dan Argentina.