BOYOLALI, KOMPAS — Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Direktur Utama BRI Suprajarto menyerahkan Surat Keputusan Perhutanan Sosial di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (2/10).
Program ini diharapkan dapat memeratakan kue ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Joko Widodo membagikan SK Perhutanan Sosial kepada warga penggarap hutan di Boyolali dan Pemalang.
Perhutanan sosial merupakan program pemerataan ekonomi yang mendapat perhatian khusus pemerintah.
Mereka adalah sebagian dari warga di 25.863 desa di wilayah hutan di seluruh Indonesia yang 70 persen di antaranya menggantungkan kehidupan dari sumber daya alam yang tersedia di hutan.
Perhutanan sosial merupakan program pemerataan ekonomi yang mendapat perhatian khusus pemerintah.
Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, model pengelolaan itu diharapkan membuat hutan tetap lestari.
Terkait kegiatan itu, Bank BRI sebagai salah satu BUMN memberikan kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani Pemalang dan Boyolali yang mendapatkan SK Perhutanan Sosial.
Petani juga akan mendapatkan kartu tani yang dapat difungsikan sebagai kartu debit, sekaligus kartu penjualan hasil panen, pengambilan pupuk bersubsidi, dan sebagai data sumber untuk pinjaman dan layanan KUR.
Program perhutanan sosial diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan.
”BRI mendukung program perhutanan sosial yang digagas pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Boyolali. Bentuknya antara lain dengan KUR, kartu tani, dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada masyarakat yang tinggal di kawasan hutan,” kata Suprajarto.
Program perhutanan sosial juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan, produktivitas pertanian, dan penambahan jumlah luas lahan bagi para petani.
Pada kesempatan itu, BRI memberikan bantuan ke kelompok tani, yakni 7 alat pemipil jagung, 3 saung, 11 tandon air, dan 3 rumah pompa.
Sementara kepada petani di Boyolali, BRI menyerahkan 8 alat pemipil jagung dan 8 traktor. Bantuan disesuaikan dengan kebutuhan para petani untuk mengelola lahan pertanian yang akan digarap.
Suprajarto berharap bantuan itu dapat meningkatkan produktivitas lahan sekaligus kesejahteraan petani.