JAKARTA, KOMPAS — Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso meluncurkan produk kopi dengan merek ”Jendral Buwas”. Peluncuran produk ini pada mulanya dilatarbelakangi oleh upaya untuk mengakomodasi keinginan petani kopi di Aceh agar produk kopi mereka terserap. Sebelumnya, mereka menanam ganja.
”Ide muncul saat saya di BNN. BNN memiliki program pembangunan alternatif atau alternative development untuk menggiatkan petani yang selama ini tanam ganja di Aceh beralih tanam kopi,” kata Budi di Jakarta, Selasa (8/5). Oleh karena itu, dibuat proyek percontohan penanaman tanaman kopi di Aceh.
Dalam perjalanan, lanjut Budi, petani atau masyarakat mulai beralih menanam kopi. Namun, masyarakat petani bertanya siapa yang akan menyerap produk kopi mereka, apalagi pada saat bersamaan Budi Waseso mulai pensiun.
Atas dasar itu, Budi mencetuskan produk kopi Jendral Buwas.
Oleh karena itu, Budi memiliki keinginan atau komitmen agar produk kopi petani dari Aceh dapat terserap. Atas dasar itu, Budi mencetuskan produk kopi Jendral Buwas.
”Jendral” berarti bahwa kopi merupakan kopi yang ”meluas” atau ”merata” atau berasal dari seluruh nusantara. ”Buwas” berarti pencetus penjualan kopi dari petani di Aceh yang beralih profesi menanam kopi dari sebelumnya menanam ganja, yaitu Budi Waseso.
Oleh karena itu, ke depan produk kopi yang akan diserap tidak hanya dari Aceh, tetapi dari seluruh nusantara. Dalam pengembangan pemasaran, produk kopi tersebut akan dipasarkan melalui sistem waralaba.
Bahkan, masyarakat dapat ikut menjual produk kopi tersebut melalui paket business in the box, yaitu paket penjualan kopi dengan biaya sebesar Rp 2 juta.