JAKARTA, KOMPAS — Meski produksi kopi nasional turun pada 2016-2017, tahun ini produksi kopi diprediksi naik lagi dan menembus lebih dari 750.000 ton. Salah satu faktor pendukung adalah cuaca yang mulai bersahabat. Seiring dengan bertumbuhnya jumlah kedai kopi, bisnis kopi diyakini bakal makin menggeliat.
Produksi kopi pada 2016 tercatat 691.000 ton. Jumlah tersebut turun menjadi 675.000 ton pada 2017. Ketua Umum Asosiasi Kopi Spesial Indonesia Syafrudin memprediksi produksi kopi pada 2018 mampu menembus 750.000 ton lebih. Faktor cuaca, ujarnya, sangat mendukung prediksi tersebut. Jika cuaca terus-menerus hujan, biji kopi akan basah dan mengganggu panen kopi.
Sementara itu, panen sela kopi di sejumlah daerah, kata Syafrudin, juga sudah mulai menunjukkan hasil. Ini terutama panen sela kopi di Sumatera, panen sela kopi robusta di Lampung, dan di sejumlah daerah di Indonesia timur.
Jumlah produksi panen sela biasanya 40-60 persen dari panen utama.
”Jika panen sela menunjukkan hasil yang bagus, bukan tidak mungkin saat panen utama jumlah produksinya jauh lebih banyak,” ujar Syafrudin di Jakarta.
Ia menjelaskan, sekitar 35 persen produksi kopi Indonesia merupakan kopi arabika. Selebihnya, sebanyak 65 persen, merupakan kopi robusta.
Sementara itu, berdasarkan catatan lembaga riset pasar Euromonitor, pertumbuhan kedai kopi specialty dan waralaba di Jakarta bertumbuh pesat dalam lima tahun terakhir. Kini, jumlah kedai kopi di Jakarta diperkirakan 1.500 kedai. Padahal, dua atau tiga tahun lalu, jumlah kedai kopi di Jakarta sebanyak 1.200 kedai. Rata-rata pertumbuhan kedai kopi di Jakarta 7-10 persen per tahun.
Imbasnya, permintaan terhadap mesin kopi untuk kedai-kedai pun melonjak. Salah satu pemain dalam bisnis penjualan mesin kopi, PT Toffin Indonesia, mengakui bahwa setiap tahun pihaknya mampu menjual hingga ribuan mesin kopi.
Head of Marketing PT Toffin Indonesia Ario Fajar mengatakan, perusahaannya memiliki market share sebesar 85 persen dalam bisnis penjualan mesin kopi di Indonesia. Namun, Ario tak bersedia membeberkan pertumbuhan penjualan mesin kopi setiap tahun.
”Bertambahnya jumlah kedai kopi menunjukkan bisnis kopi mulai menggeliat. Keuntungannya sudah kami rasakan,” ucap Ario.