Sertifikat SNI untuk Pempek

Kompas

Menu pempek lenjeran di rumah makan pempek Cawan Putih, Jalan Sabang, Jakarta Pusat.Kompas/Raditya Helabumi (RAD)15-12-2016jalan-jalan metro

JAKARTA, KOMPAS--Badan Standardisasi Nasional telah menerbitkan standar mutu untuk Pempek, ikon kuliner Palembang (Sumatera Selatan), yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) seri 7661:2013 tentang Pempek Ikan Rebus Beku. Makanan ini terdiri dari olahan ikan gabus yang direbus dan diberi bumbu cuka pedas.

Hingga kini, telah ada tiga industri kecil di Palembang, yaitu Pempek Rizky, Honey, dan Tince yang mendapat sertifikat SNI tersebut bagi produk olahannya. "Usaha mikro, kecil, dan menengah ini mendapat binaan Badan Standardisasi Nasional serta  Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan," jelas Febi Amanda, Wakil Kepala Kantor Layanan Teknis Badan Standardisasi Nasional wilayah Sumatera Selatan, Rabu (11/07/2018).

Kepala BSN Bambang Prasetyo menjelaskan, untuk mendapatkan SNI, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Hal pertama yang harus disiapkan adalah surat ijin usaha yaitu SIUP, IUP (Ijin Unit Pengolahan Produk Perikanan), Tanda Daftar/Sertifikat Merek, dan Sertifikat Kelayakan Pengolahan Produk Perikanan (SKP). Selain itu, pada proses produksi harus menerapkan praktik manufaktur yang baik (Good Manufacturing Practices).

Pengujian SNI bagi sampel bahan baku ikan dan pempek, meliputi suhu, paramater aman atau baku kandungan mikroba berbahaya, kandungan logam berat, ditambah uji organoleptik atau sensori (uji indera). Selain itu dilakukan uji kualitas air yang digunakan sebagai bahan baku adonan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI.