Transaksi pempek diprediksi meningkat tajam, sekitar 14 ton per hari selama Asian Games di Palembang. Itu sebabnya, usaha produksi pempek berkembang dan memberi gairah baru.
PALEMBANG, KOMPAS Penjualan pempek pada Asian Games diprediksi meningkat dua kali lipat karena hadirnya ribuan wisatawan ke Palembang, Sumatera Selatan. Asian Games diharapan menjadi ajang promosi makanan khas Palembang ke dunia sekaligus menaikkan kesejahteraan sekitar 4.000 pedagang pempek di Sumsel.
Ketua Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang Yenny Anggrainy, Kamis (9/8/2018), mengatakan, Asian Games telah menciptakan peluang ekonomi bagi pelaku usaha, termasuk bisnis makanan khas Palembang, pempek. Para wisatawan diharapkan membelanjakan pempek.
Saat ini jumlah pempek yang dibawa keluar dari Palembang melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sekitar 7 ton per hari. Saat Asian Games, jumlah pempek yang dikirim bakal meningkat hingga 14 ton per hari. ”Jumlah segitu juga terjadi pada masa Lebaran,” katanya.
Pemerintah telah memberi kesempatan para pengusaha makanan berjualan di sejumlah acara yang digelar dalam rangkaian Asian Games, seperti di pusat kuliner Lorong Basah, di Sudirman Walk, dan Sumsel Expo. ”Dengan begitu, peluang pempek terjual semakin besar,” katanya.
Yenny menyakini Asian Games akan menaikkan kesejahteraan pedagang yang mencapai 4.000 orang di Sumsel, tetapi pihaknya juga berharap agar semua pelaku usaha menjaga kualitas produknya. ”Harus dipastikan juga jauh-jauh hari stok bahan baku aman di sepanjang perhelatan Asian Games,” ujarnya.
Rabu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar pemecahan rekor pembuatan 18.818 pempek ber-SNI. Kegiatan itu dilakukan untuk memperkenalkan pempek kepada wisatawan dari 45 negara yang akan datang ke Palembang. Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Yustianus mengatakan telah berkoordinasi dengan pemasok bahan baku pempek agar bahan baku tetap tersedia di pasar. Selama ini, bahan baku sagu pempek berasal dari Bogor dan Lampung.
Di Palembang, Menteri Pariwisata Arief Yahya meyakini pempek memiliki potensi untuk diekspor atau menjadi bagian dari diplomasi kuliner. Hal ini sudah dilakukan China, Jepang, dan Thailand. Selain itu, Palembang juga punya produk khas yang bisa dipromosikan, yakni kain songket. Apalagi, pada Asian Games nanti, ujar Arief, jumlah wisatawan asing yang datang ke Palembang diperkirakan mencapai 50.000 orang.
Upaya promosi potensi wisata terus digencarkan Pemprov Sumsel menjelang Asian Games 2018. Salah satunya mempromosikan Taman Nasional Barbak-Sembilang yang telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia. Promosi ini diharapkan dapat memberikan dampak lanjutan agar setelah Asian Games 2018 wisatawan mancanegara tertarik berkunjung ke Sumsel.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyampaikan, Asian Games 2018 perlu dijadikan ajang promosi kekayaan wisata di Sumsel. ”Ajang Asian Games ini tak hanya kita manfaatkan untuk wisata olahraga, tetapi juga mempromosikan wisata, tergantung bagaimana kita mengemasnya,” ujarnya saat meresmikan Kapal Wisata Belantara Sungai Musi-Sembilang di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Kamis.
Taman Nasional Berbak-Sembilang merupakan kawasan biosfer dengan dominasi hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, dan hutan tepi sungai. Daerah tersebut merupakan habitat sejumlah hewan darat, yaitu harimau sumatera, gajah sumatera, tapir, kucing mas, dan rusa sambar. Selain itu, jutaan burung migran asal Siberia juga singgah di taman nasional pada September. Sementara hewan habitat airnya adalah buaya, labi-labi, dan lumba-lumba air tawar.
Direktur Eksekutif Yayasan Belantara Sri Mariarti menjelaskan, kapal wisata ini tipe jukung yang dimodifikasi. ”Kapal dengan panjang 22 meter berkapasitas 30 orang ditambah empat awak kapal. Ada peralatan penolong, seperti pelampung untuk 44 orang,” ujarnya. Adapun biaya paket wisata berkisar Rp 750.000-Rp 2.500.000 per orang. (RAM/DVD)