Pedagang Pasar Harapkan Kompensasi Kerugian akibat Banjir
Sebanyak 40 persen dari 155 pasar di Jakarta terdampak banjir. Pasar-pasar itu terutama yang berada dekat dengan area bantaran sungai ataupun limpasan arus sungai.
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jakarta juga menyebabkan para pedagang pasar tradisional merugi. Oleh sebab itu, mereka mengharapkan kompensasi dari pemerintah untuk menunjang keberlangsungan hidup.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) Abdullah Mansuri memperkirakan 40 persen dari 155 pasar di Jakarta terdampak banjir. Pasar-pasar itu terutama yang berada dekat dengan area bantaran sungai ataupun limpasan arus sungai.
”Kami mengusulkan bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendata pedagang pasar yang merugi. Harapannya, ada kompensasi atas kerugian tersebut,” katanya saat dihubungi Kompas dari Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Abdullah menyebutkan, ada dua bentuk kerugian yang dialami pedagang. Pertama, pedagang tersebut menjadi korban banjir di tempat tinggalnya sehingga tidak dapat berjualan.
Kedua, lapak tempat pedagang berjualan juga rusak. Stok pangan yang dijajakan pedagang pasar pun turut rusak, hilang, dan tidak dapat dijual lagi.
Lapak tempat pedagang berjualan juga rusak. Stok pangan yang dijajakan pedagang pasar pun turut rusak, hilang, dan tidak dapat dijual lagi.
Meskipun demikian, Abdullah menyatakan, harga pangan masih terkendali meskipun pasokan berkurang. ”Hal ini disebabkan oleh volume permintaan masyarakat berada di bawah batas normal karena masih masa liburan,” katanya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, saat ini pemerintah tengah fokus menanggulangi dampak banjir pada akses pasar. Meskipun demikian, pasokan logistik bahan pangan tidak terganggu.
Distribusi dan pasokan bahan pangan di pasar terkendali. ”Kami berharap banjir ini tidak berlarut-larut,” ujarnya.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, Bulog siap menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bencana alam. Saat ini stok CBP sebanyak 1,9 juta ton.
Nantinya, kuota stok CBP yang disiapkan untuk disalurkan kepada korban bencana alam sebanyak 100 ton per tahun untuk tiap kabupaten/kota. Adapun di tingkat provinsi sebanyak 200 ton per tahun.
”Terdapat 88 gudang Bulog di kawasan Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Total stok CBP yang berada di unit-unit gudang tersebut sebanyak 406.230 ton,” katanya.
Bulog siap menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bencana alam. Saat ini stok CBP sebanyak 1,9 juta ton.
Tri menyatakan, gudang-gudang Bulog tersebut aman dari banjir. Meskipun demikian, sejumlah akses jalan yang menuju gudang-gudang itu terdampak banjir.
Hingga saat ini tidak ada air yang masuk ke dalam gedung gudang Bulog. Sebagai antisipasi, Bulog menyiapkan sistem pompa apabila terkena limpasan banjir yang berpotensi masuk ke dalam bangunan gudang.