Perusahaan Induk Topang Kinerja Positif AXA Mandiri
AXA Mandiri membukukan pertumbuhan laba bersih 6 persen dari Rp 946,6 miliar pada 2018 menjadi Rp 1 triliun pada 2019. Bisnis perusahaan tidak terpengaruh oleh gagal bayar sejumlah perusahaan asuransi.
Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah persoalan yang menjerat sejumlah perusahaan asuransi jiwa, PT AXA Mandiri Financial Services mencatatkan kinerja positif sepanjang 2019. Kepercayaan nasabah serta dukungan induk perusahaan menjadi kunci AXA Mandiri mencatatkan performa yang baik.
Perusahaan patungan antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan National Mutual International Pty Limited ini mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 6 persen dari Rp 946,6 miliar pada 2018 menjadi Rp 1 triliun pada 2019.
Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo Gunawan Kusuma di Jakarta, Selasa (25/2/2020), mengatakan, kenaikan laba bersih ditopang kemampuan perusahaan membukukan pendapatan premi bruto sebesar Rp 9,5 triliun dan investasi bersih sebesar Rp 668 miliar. Pertumbuhan perusahaan itu sesuai seperti yang diharapkan.
”Selain perluasan pasar, kami juga terus bersinergi dengan induk usaha, yaitu Bank Mandiri dan AXA Group, dalam menjaga momentum ini,” ujarnya.
Secara keseluruhan di sepanjang 2019, pendapatan AXA Mandiri meningkat 44 persen pada 2019 menjadi Rp 10,74 triliun. Total aset perusahaan ikut terkerek sebesar 11 persen dari Rp 29,58 triliun pada 2018 menjadi Rp 32,75 triliun pada 2019.
Adapun pemodalan AXA Mandiri tumbuh 28 persen. Pada 2018, permodalan AXA Mandiri sebesar Rp 2,278 triliun, kemudian pada 2019 meningkat menjadi Rp 2,905 triliun.
Handojo mengatakan, bisnis perusahaan tidak terpengaruh oleh polemik gagal bayar dan gagal investasi yang terjadi pada sejumlah perusahaan asuransi jiwa. Kepercayaan nasabah terjaga oleh nama besar Bank Mandiri yang saling mendukung dalam kerja sama penyaluran asuransi melalui kanal perbankan (bancassurance).
”Ini karena ekosistem bisnis asuransi jiwa kami juga dibangun bersama Bank Mandiri sebagai bagian dari perusahaan konglomerasi mereka. Ini membuat kepercayaan nasabah sangat kuat dengan AXA Mandiri,” ujarnya.
Bisnis perusahaan tidak terpengaruh oleh polemik gagal bayar dan gagal investasi yang terjadi pada sejumlah perusahaan asuransi jiwa.
Direktur Keuangan AXA Mandiri Cecil Mundisugih menambahkan, upaya untuk menjaga kelangsungan bisnis dilakukan melalui penguatan portofolio produk solusi perlindungan jiwa dan kesehatan. Upaya lainnya adalah pengembangan layanan kepada nasabah serta layanan digital guna memberikan manfaat perlindungan kepada masyarakat.
”Strategi bisnis kami dalam perluasan pangsa pasar adalah membuat AXA Mandiri ke depan lebih solid, berkelanjutan, dan kuat secara finansial,” kata Cecil.
Hingga 2019, AXA Mandiri telah meluncurkan beragam solusi perlindungan seperti perlindungan jiwa, perlindungan kesehatan, perlindungan penyakit kritis, serta perlindungan dana tua melalui Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera dan Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera Syariah.