Facebook Pacu Literasi Keuangan Pelaku Usaha di Surabaya
Facebook terus memacu literasi keuangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, khususnya Pahlawan Ekonomi di Kota Surabaya, agar semakin tangguh mengembangkan usaha meski dalam situasi krisis seperti pandemi Covid-19.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/IQBAL BASYARI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Facebook terus memacu literasi keuangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, khususnya Pahlawan Ekonomi, di Kota Surabaya agar semakin tangguh mengembangkan usaha. Peluncuran literasi keuangan yang digelar secara webinar, Minggu (26/7/2020), merupakan bagian dari program #SheMeansBusiness kepada lebih dari 300 perempuan wirausaha.
Program #SheMeansBusiness merupakan komitmen jangka panjang dari Facebook untuk mendukung perempuan wirausaha dalam menjajaki ekonomi digital melalui serangkaian pelatihan kemampuan teknis di bidang digital.
Dalam acara peluncuran program literasi keuangan bagi pelaku usaha ini hadir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Risma kembali menegaskan bahwa semua orang, termasuk pelaku usaha, harus bisa mengatur keuangannya meski situasi ekonomi sedang krisis seperti pandemi Covid-19 sekarang. Pelaku usaha, terutama komunitas Pahlawan Ekonomi, harus kreatif agar produk mereka sesuai selera pasar.
Intinya, kreatif membuat produk sesuai selera pasar agar usaha tetap jalan dan pekerja tidak berkurang jumlahnya sehingga tidak menambah pengangguran di kota ini. (Tri Rismaharini)
Ketika krisis mendera, yang paling dibutuhkan adalah kreativitas yang luar biasa, antara lain menjaga kualitas produk dan mengikuti perkembangan selera pasar terkait kemasan produk. ”Dalam situasi krisis seperti sekarang harus cepat mengantisipasi segala hal yang terburuk, misalnya produk, kok, lamban respons dari pasar. Jadi, harus cari kiat mencoba produk baru agar neraca keuangan usaha yang dikembangkan pun terjaga,” katanya.
Memang, menurut Risma, bisa juga dilakukan efisiensi untuk menekan pengeluaran, misalnya mengurangi pemakaian pendingin ruangan dan menghemat listrik. Paling penting, jangan langsung mengurangi tenaga kerja. Sebab, jika ini menjadi pilihan pelaku usaha yang sebagian besar tanpa gerai, tetapi menjalankan usahanya di rumah, justru melahirkan barisan penganggur. Di saat seperti ini pelaku usaha juga secara otomatis berbagi ilmu dengan pekerjanya, bagaimana merintis usaha baru, meski dilakukan dari rumah.
”Intinya, kreatif membuat produk sesuai selera pasar agar usaha tetap jalan dan pekerja tidak berkurang jumlahnya sehingga tidak menambah pengangguran di kota ini,” ujarnya.
Untuk mengasah dan membuat dirinya tangguh, pelaku usaha perlu terus belajar untuk lebih mudah mengakses layanan keuangan. Selama ini produk mereka sudah layak dan ditunjang dengan pemasaran digital, tetapi masih mengalami hambatan, terutama terkait keuangan. Kelemahan ini perlu terus diasah agar pelaku usaha bisa mengatasi permasalahan secara bersama.
”Saya mendukung inisiatif Facebook mengembangkan program #SheMeansBusiness dengan menambahkan aspek literasi keuangan dan terus mengembangkan kerja sama dengan Pahlawan Ekonomi untuk memberdayakan kaum perempuan di Surabaya menjadi wirausaha tangguh serta dapat menghidupkan mesin ekonomi dalam keluarga masing-masing,” kata Wali Kota Risma.
Perubahan
Literasi keuangan sangat penting agar pelaku usaha bisa bertahan dalam kondisi apa pun. ”Di dunia ini, yang langgeng adalah perubahan. Karena itu, semua harus bekerja keras agar bisa bertahan di tengah perubahan yang tak pernah dibayangkan,” kata Risma.
Kurikulum literasi keuangan dalam program #SheMeansBusiness didesain untuk mendukung kelangsungan bisnis para perempuan wirausaha, terutama dalam situasi dan tantangan pada masa kini. Kurikulum ini terdiri atas sepuluh modul yang membahas manajemen bisnis, dilengkapi dengan studi kasus dan lembar kerja.
Modul tersebut adalah tujuan keuangan, kesehatan keuangan pribadi, kesehatan keuangan bisnis, catatan keuangan, laporan keuangan, biaya dan harga, rencana bisnis, pendanaan bisnis, jasa keuangan, dan manajemen krisis.
Country Director untuk Facebook di Indonesia Pieter Lydian menegaskan, Facebook menjadi bagian dari bisnis kecil dan menengah. Oleh karena itu, pihaknya terus mendengarkan masukan dan membangun apa yang dibutuhkan pelaku usaha, termasuk untuk mengasah kemampuan dalam hal manajemen bisnis dan keuangan.
”Pelatihan literasi keuangan dalam program #SheMeansBusiness bertujuan membangun kemampuan manajemen bisnis dan literasi keuangan untuk perempuan wirausaha di Surabaya serta membekali mereka dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk bertahan di situasi yang dinamis ini. Kami sangat senang dapat melanjutkan program ini bersama dengan Pahlawan Ekonomi,” kata Pieter Lydian.
Pelatihan literasi keuangan dari program #SheMeansBusiness akan dilakukan melalui webinar menggunakan modul-modul tersebut serta bimbingan kelompok sebagai tindak lanjut dan pendampingan setelah mengikuti webinar. Modul pelatihan tersedia untuk publik umum.
Program #SheMeansBusiness dari Facebook diluncurkan di Indonesia pada 2016. Pada semester pertama 2020, Facebook telah menyelenggarakan 50 kelas pelatihan secara daring yang dihadiri oleh 34.519 wirausaha.